jurnalistika.id – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengungkap dirinya mendapatkan ucapan selamat dari empat kepala negara usai suaranya unggul telak versi quick count dari sejumlah lembaga survei di Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Prabowo Subianto melalui akun resminya di X (Twitter) pada Kamis (15/2/2024). Menurutnya, empat kepala negara tersebut menyampaikan ucapan selamat melalui sambungan telepon.
“Pada pagi hari ini mendapat sambungan telepon berisi ucapan selamat atas perhitungan hasil pemilu yang masih berlangsung dari beberapa pimpinan negara,” tulis Prabowo dikutip dari akun X @prabowo pada Jumat (16/2).
Ketua Umum Gerindra ini kemudian membeberkan nama-nama kepala negara yang mengucapkan selamat. Pertama Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, kedua PM Singapura Lee Hsien Loong.
Baca juga: Komeng Bikin DPD RI Viral di Pemilu 2024, Ternyata Ini Tugas dan Fungsinya
Kemudian, ketiga PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.
“Alhamdulillah, kita wajib bersyukur dan terus mengawali hasil resmi KPU,” tutup Prabowo dalam cuitannya.
Selain lewat sambungan telepon,PM Australia Anthony Albanese juga menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo lewat unggahan di media sosial X miliknya.
Ia memulai ucapannya dengan memberikan selamat terlebih dulu kepada Indonesia yang sudah sukses menyelenggarakan Pilpres pada 14 Februari 2024.
“Saya merasa terhormat menjadi pemimpin luar negeri pertama yang hari ini berbicara dengan Prabowo, yang jelas-jelas unggul dalam perhitungan resmi dan tidak resm. Mengenai ambisi saya untuk masa depan hubungan Australia-Indonesia,” tulis Anthony.
“Saya berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Indonesia yang baru setelah dilantik pada Oktober 2024,”
Sebelumnya, dalam perhitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei pasangan Prabowo-Gibran unggul telak dari pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Prabowo-Gibran menyentuh angka hingga 50 persen lebih, sehingga ada potensi Pilpres berlangsung satu putaran. Namun, hasil sesungguhnya adalah perhitungan resmi dari KPU yang tetap harus ditunggu.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
