Jurnalistika
Loading...

Benarkah Hasil Penelitian Ada 5 Manfaat pada Rokok?

  • Malik Abdul Aziz

    27 Jul 2021 | 06:57 WIB

    Bagikan:

image

foto: ilustrasi rokok

Jurnalistika.id – Meski kebanyakan orang mengganggap rokok merupakan barang berbahaya, tapi semakin banyaknya juga varian rokok yang beredar di masyarakat, hal tersebut merupakan fakta bahwa faktor persaingan industri rokok yang begitu tinggi, dari produk lokal maupun internasional.

Dari persaingan industri rokok tersebut, beberapa faktor adanya kampanye antirokok yang sebenarnya ingin merebut pasar dengan cara terselubung.

Meski rokok dianggap barang berbahaya, seorang penulis kesehatan, Christopher Wanjek menjelaskan beberapa manfaat yang terdapat di kandungan rokok.

Baca juga: Geruduk Pemkot Tangsel, Massa HMI Pamulang Diangkut Polisi

  1. Turunkan Risiko Operasi Sendi Lutut
    Mengutip hasil sebuah studi dari University of Adelaide, Australia, mengungkapkan bahwa pria yang merokok memiliki risiko lebih kecil operasi penggantian sendi lutut dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok. Tentu saja ini disebabkan para perokok umumnya jarang jogging atau berolahraga keras, padahal operasi penggantian sendi lutut umumnya terjadi jika kita banyak melakukan aktivitas yang melibatkan kaki dan lutut.
  2. Jauh dari Parkinson
    Sejumlah penelitian telah mengidentifikasi hubungan luar biasa antara merokok dan penyakit Parkinson. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology pada Maret 2010, para peneliti menemukan efek perlindungan terhadap daya tahan tubuh berkurang setelah berhenti merokok. Inilah penyebab utama munculnya Parkinson. Namun, studi itu tidak berhasil menemukan apa penyebabnya.
  3. Obesitas Berkurang
    Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Physiology & Behavior menyebutkan bahwa berat badan akan terus bertambah setelah berhenti merokok. Nikotin merupakan stimulan dan penekan nafsu makan. Tapi tentunya tidak akan ada dokter yang merekomendasikan pasiennya untuk merokok jika ingin berdiet mengingat banyaknya pengaruh buruk yang ditimbulkan dari perilaku ini.
  4. Turunkan Risiko Kematian Akibat Serangan Jantung
    Dibandingkan dengan non-perokok, perokok yang mengalami serangan jantung tampaknya memiliki tingkat kematian yang lebih rendah. Perokok juga memiliki respon positif untuk dua jenis terapi guna menghilangkan plak di paru-paru dari arteri mereka: terapi fibrinolitik, yang pada dasarnya adalah obat; dan angioplasty, yang menghilangkan plak dengan memasukkan balon atau stent ke dalam arteri.

    Namun ini ada penjelasannya: ternyata perokok yang mendapat serangan jantung rata-rata berusia 10 tahun lebih muda ketimbang non perokok yang mendapat serangan. Walhasil, tak mengherankan, para perokok yang kena serangan jantung hidup lebih lama ketimbang non perokok, karena mereka memang lebih muda.
  1. Obat Jantung Clopidogrel Bekerja Lebih Baik
    Clopidogrel adalah obat yang digunakan untuk menghambat penggumpalan darah untuk pasien yang menderita penyakit arteri koroner dan penyakit peredaran darah lainnya yang mengarah ke stroke dan serangan jantung. Merokok membantu clopidogrel melakukan pekerjaan yang lebih baik.

    Sebuah studi oleh para peneliti Korea di jurnal Thrombosis Research dan oleh para peneliti Harvard University menunjukkan manfaat dari merokok sedikitnya 10 batang rokok sehari. Tampaknya sesuatu dalam asap rokok mengaktifkan protein tertentu yang disebut sitokrom, yang mengkonversi clopidogrel menjadi sesuatu yang lebih aktif.

Baca juga: Muncul Fakta Baru Permainan PPDB di SMK N 1 Tangsel, Pihak Sekolah yang Meminta Sejumlah Uang ke Pihak Kelurahan Ciater

Meskipun demikian, lagi-lagi tentunya tidak ada satupun dokter di muka bumi ini yang menyarankan seseorang untuk merokok guna meningkatkan kualitas kesehatan mereka. Bahaya akibat merokok sudah terbukti dengan terang benderang. Sejumlah riset di atas hanya menunjukkan bahwa nikotin punya efek kimia tertentu untuk situasi tertentu saja.

Industri rokok

kesehatan

rokok

tembakau


Konten Sponsor

Populer

3 Hakim MK Dissenting Opinion untuk Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Itu?
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami