jurnalistika.id – Palembang memiliki banyak makanan khas atau tradisional lezat untuk menjadi camilan, salah satunya kue Maksuba.
Meskipun mungkin orang Palembang sendiri nggak banyak tahu tentang asal-usul kue satu ini, tapi kue ini harus ada lho pada momen-momen penting seperti lebaran.
Sekilas sih penampilannya mirip lapis legit, tapi sebenarnya bukan.
Buat Kamu yang baru kali pertama dengar namanya, pas banget nih. Kali ini jurnalistika akan mengulas tentang kue unik khas Palembang, Maksuba. Mari kita simak!
Sejarah Kue Maksuba
Di Palembang, para Panggong lah yang membuat Maksuba. Panggong adalah sebutan bagi juru masak tradisional di sana. Katanya, Panggong mewarisi kemampuan membuat kue ini secara turun-temurun, lho.
Maksuba sebenarnya adalah kue lapis khas Palembang. Masyarakat Palembang hanya menyajikan Maksuba pada hari-hari khusus saja seperti hari raya dan saat tradisi hantaran pernikahan.
Dalam adat pernikahan setempat, Maksuba biasa dijadikan hadiah dari pengantin kepada orang tua dan mertuanya. Konon, filosofi Maksuba adalah lambang penghargaan terhadap orang yang kita hormati.
Baca juga: Kue Delapan Jam, Kuliner Khas Palembang Kudapan Bangsawan
Cita Rasa Maksuba Khas Palembang
Bahan-bahan dasar untuk membuat Maksuba sebenarnya mirip dengan kue-kue lainnya, seperti ; telur, susu dan gula. Namun selain menggunakan telur ayam, Kamu juga bisa menggunakan telur bebek, ini dia yang membuatnya unik.
Resep Maksuba sebenarnya nggak berubah sejak dulu. Namun yang sedikit berubah hanyalah alat yang digunakan untuk memanggang. Kini Kamu bisa menggunakan oven atau semacamnya, jadi nggak perlu pakai arang atau kayu ya, hehe.
Maksuba memiliki cita rasa yang sangat manis dengan tekstur padat. Meski bahan-bahannya mudah Kamu dapatkan, namun teknik membuatnya nggak semudah yang Kamu bayangkan lho.
Cara Membuat Maksuba Khas Palembang
Seperti kue-kue pada umumnya, Kamu membutuhkan loyang untuk membuat Maksuba. Namun bedanya, Kamu membutuhkan lebih dari 20 telur di setiap loyang! Yang punya kolesterol hati-hati ya.
Selain itu, Kamu nggak perlu menggunakan pengembang seperti baking powder untuk membuat Maksuba. Saat menuang adonan hingga menjadi lapisan demi lapisan, Kamu harus ekstra telaten. Tiap lapisannya sekitar 250 ml adonan.
Setelah itu adonan dipanggang dengan panas yang sudah diatur, setelah matang, tambahkan adonan selanjutnya, kemudian panggang lagi, begitu seterusnya hingga adonan habis.
Baca juga: Mengenal Buko Pandan Khas Filipina yang Makin Populer di Indonesia
Buat Maksuba di Rumah? Bisa Kok!
Kalau Kamu penasaran banget sama Maksuba meski udah tau betapa Kamu butuh kesabaran ekstra dalam membuatnya, ya boleh deh coba buat, hehe. Yuk catat resep Maksuba yang jurnalistika bagikan dibawah ini ya!
Bahan-bahan :
- 25 butir telur (kalau bisa bebek ya)
- 250 gram gula pasir
- 250 gram margarin, lelehkan
- 1 kaleng susu kental manis putih
- 1 sendok teh vanilla essence
Cara membuat :
- Siapkan loyang berbentuk persegi, olesi dengan margarin agar nggak lengket ya.
- Siapkan dua wadah untuk adonan. Wadah pertama untuk adonan inti, yang kedua untuk adonan pelapis.
- Masukkan semua telur, gula dan vanilla ke wadah pertama, kocok semua hingga merata, sisihkan terlebih dahulu.
- Pada wadah kedua, masukkan margarin yang sudah dilelehkan dan 1 kaleng susu kental manis, aduk hingga rata.
- Setelahnya, masukkan adonan yang ada di wadah pertama ke dalam loyang, sedikit saja. Ini sebagai lapisan pertama. Jangan lupa tepuk-tepuk loyang agar adonan merata ya.
- Panggang adonan di dalam oven selama sekitar 10 menit hingga kecoklatan, lalu keluarkan dari oven.
- Tuangkan sedikit adonan dari wadah kedua, ke atas lapisan yang sudah matang tadi. Ratakan, lalu panggang kembali hingga matang.
- Setelah matang, keluarkan adonan, tuang adonan dari wadah pertama ke atas Maksuba yang sudah matang tadi, ratakan, lalu panggang kembali.
- Ulangi proses di atas hingga adonan habis dan lapisan Maksuba sudah sempurna. Umumnya membutuhkan waktu 3 jam untuk mencapainya.
- Setelah matang, kue Maksuba siap dihidangkan!
Buat Kamu yang sabar, selamat mencoba ya!
Baca berita dan ikuti jurnalistika di Google News, klik di Sini.