Jurnalistika
Loading...

Jangan Tertipu! AI Bisa Dijadikan Alat Sebar Hoax di Pemilu 2024, Ini Contohnya

  • Arief Rahman

    27 Okt 2023 | 17:55 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi AI. (Pexels/ThisIsEngineering)

jurnalistika.id – Pesatnya perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bidang visual sangat membantu banyak orang, tetapi inovasi itu juga berpotensi dimanfaatkan untuk menyebarkan berita bohong alias hoax. Terutama pada momen menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Sejatinya, AI merupakan inovasi teknologi positif dan dibutuhkan apabila digunakan dengan baik serta pada tempatnya. Bahkan penemuan itu sangat dibutuhkan untuk mempermudah berbagai bidang pekerjaan, terutama yang bergerak di bidang visual.

Namun, sisi negatifnya perkembangan AI memungkinkan oknum tidak bertanggung jawab menggunakannya untuk membuat sesuatu yang merugikan orang lain. Misalnya, memakai AI untuk mengedit video tertentu hingga isinya berubah total dari aslinya.

Video yang diedit tersebut bisa saja berisi salah satu tokoh, seperti politikus, agamis, dan sebagainya. Kemudian hasilnya disebarluaskan ke berbagai kanal media sosial, lalu membuat orang awam percaya akan isi yang sudah bukan aslinya.

Baca juga: Link Download PDF Visi Misi 3 Pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024

Jika kurang teliti, bisa saja orang awam akan percaya dan terhasut oleh isi video hasil editan menggunakan AI itu. Lalu ikut menyebarkannya yang pada akhirnya menjadi semacam pesan berantai di media sosial.

Tindakan seperti itu tentu sangat tidak diperbolehkan karena dapat merugikan mereka yang ada di video maupun pihak yang sudah melihat. Karenanya penting bagi masyarakat untuk lebih hati-hati dan teliti mengonsumsi suatu konten media sosial di era perkembangan teknologi yang semakin pesat ini.

Terutama menjelang Pemilu 2024, oknum tidak bertanggung jawab juga bisa memanfaatkan AI untuk menyebar hoax. Mereka mungkin punya tujuan tertentu, misalnya agar menimbulkan kebencian pada salah satu pihak.

Contoh Penggunaan AI untuk Menyebarkan Hoax

Agar tidak ikut tertipu, masyarakat harus mengetahui contoh penggunaan AI dalam menyebarkan hoax. Supaya bisa lebih bijak dalam menanggapi video yang berseliweran di media sosial.

Salah satu contohnya adalah deepfake, yang merupakan tipe AI yang bisa digunakan untuk membuat foto, audio, dan video hoax dengan cukup meyakinkan. Inovasi ini dibuat menggunakan dua algoritma AI, pertama disebut generator dan kedua disebut diskriminator.

Kecanggihan deepfake bisa menyulitkan mata untuk membedakan mana konten asli atau palsu. Karenanya sangat penting ketelitian seseorang untuk mencari kebenaran dari konten tersebut, bukan langsung mempercayainya.

Sebagai contoh, baru-baru ini sedang viral di media sosial teknologi deepface digunakan untuk mengedit video berisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terlihat video tersebut telah direkayasa yang membuat Jokowi tampak fasih berbahasa Mandarin.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Samuel A. Pangerapan telah menegaskan bahwa video itu merupakan hasil suntingan yang menyesatkan. Ia pun meminta supaya masyarakat tidak ikut menyebarkan video disinformasi tersebut.

“Video yang beredar tersebut disertai narasi ‘Jokowi berbahasa Mandarin’. Itu hasil suntingan yang menyesatkan,” kata Samuel, Jumat (27/10/2023).

Dengan adanya video tersebut, kemungkinan akan ada video-video suntingan lain yang isinya berbeda. Bisa saja nanti korban kecanggihan AI pada Pemilu 2024 salah satu capres-cawapres Pilpres 2024.

Masyarakat disarankan agar lebih bijak bermedia sosial dan tidak mudah termakan hoax. Kalaupun ada video tertentu yang diunggah oleh akun tak terpercaya, lebih baik cek terlebih dulu kebenarannya dari sumber lain daripada buru-buru membagikan.

Sebab, seseorang yang menyebarkan hoax bisa dijerat dengan pasal 45A Ayat 1 UU ITE. Hukumannya paling lama enam tahun atau denda maksimal Rp1 miliar.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Artificial Intelligence (AI)

Hoax

Kecerdasan Buatan

Pemilu 2024


Populer

Sejarah Kesultanan Banten Ubah Jalan Perdagangan Nusantara
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami