Jurnalistika
Loading...

Google Doodle Rayakan Tahun Kabisat Hari Ini, Simak Pengertian dan Sejarahnya

  • Arief Rahman

    29 Feb 2024 | 07:25 WIB

    Bagikan:

image

Google Doodle Tahun Kabisat. (Dok. Google)

jurnalistik.id – Google Doodle merayakan adanya tanggal 29 Februari 2024 pada hari ini yang hanya muncul empat tahun sekali atau biasa disebut dengan tahun kabisat. Fenomena ini memiliki sejarah penting yang terjadi pada zaman romawi kuno.

Tampak ketika membuat Google Doodle terlihat desainnya mirip genangan air. Kemudian ada beberapa daun teratai dan batu, lalu muncul animasi katak dengan angka 29 di tubuhnya.

Lantas apa pengertian tahun kabisat dan seperti apa sejarahnya?

Pengertian Tahun Kabisat

Melansir dari Patikab, tahun kabisat merupakan dalah tahun dalam kalender yang memiliki jumlah hari lebih dari biasanya, yaitu 366 hari. Karena menambahkan satu hari ekstra pada bulan Februari. 

Hal ini dilakukan untuk menjaga sinkronisasi antara kalender yang digunakan oleh manusia dengan pergerakan Bumi di sekitar Matahari. Praktik ini dimulai oleh Julius Caesar pada abad pertama SM.

Baca juga: Sejarah Hari Guru Nasional 25 November dan Tujuan Memperingatinya

Perhitungan tahun kabisat didasarkan pada aturan tertentu dalam kalender. Menurut aturan ini, tahun yang habis dibagi 4 dianggap sebagai tahun kabisat. 

Namun, terdapat pengecualian, tahun yang habis dibagi 100 bukanlah tahun kabisat, kecuali jika tahun tersebut habis dibagi 400. Dengan aturan ini, dapat menentukan apakah suatu tahun merupakan tahun kabisat atau tidak. 

Sebagai contoh, tahun 2024 adalah tahun kabisat karena habis dibagi 4. Sedangkan tahun 1900 bukanlah tahun kabisat karena habis dibagi 100 dan tidak habis dibagi 400.

Sejarah Tahun Kabisat

Tahun kabisat merupakan tahun yang pertama kali ditemukan seorang astronom bernama Sosigenes Alexandria, di era pemerintahan Julius Caesar. Bermula dari upaya manusia untuk menyelaraskan kalender dengan siklus alam yang lebih besar, khususnya peredaran Bumi di sekitar Matahari.

Salah satu sistem kalender yang pertama kali mengadopsi konsep tahun kabisat adalah Kalender Julian yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM. Dalam kalender ini, setiap empat tahun sekali dinyatakan sebagai tahun kabisat, dengan menambahkan satu hari ekstra pada bulan Februari.

Namun, Kalender Julian memiliki kelemahan dalam mengukur tahun tropis secara tepat. Tahun tropis merupakan periode waktu antara dua titik balik Matahari berturut-turut dan berlangsung sekitar 365.2421897 hari. 

Perbedaan ini mengakibatkan akumulasi kesalahan dalam penentuan waktu. Akibatnya, pada abad ke-16, terjadi ketidaksesuaian signifikan antara kalender dan peredaran sebenarnya Bumi di sekitar Matahari. 

Untuk mengatasi masalah ini, Paus Gregorius XIII memperkenalkan Kalender Gregorian pada tahun 1582. Kalender ini memperbaiki ketidakakuratan dengan aturan tambahan untuk tahun kabisat.

Dengan aturan ini, Kalender Gregorian berhasil menjaga konsistensi waktu dengan lebih baik daripada pendahulunya. Pengenalan Kalender Gregorian secara bertahap diterima di berbagai negara, meskipun beberapa negara memutuskan untuk mengadopsinya belakangan. 

Sejak saat itu, sistem tahun kabisat dalam Kalender Gregorian telah menjadi standar internasional yang digunakan secara luas di seluruh dunia.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Google Doodle

tahun kabisat


Populer

Sejarah Kesultanan Banten Ubah Jalan Perdagangan Nusantara
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami