Jurnalistika
Loading...

Setelah UGM dan UII, Giliran UI Bersuara Kritik Kondisi Pemerintahan Jokowi

  • Arief Rahman

    02 Feb 2024 | 15:35 WIB

    Bagikan:

image

Sivitas Akademika saat menyampaikan deklarasi kebangsaan di UI Depok, Jumat (2/2/2024). (Dok. Antara/Yulius Satria Wijaya)

jurnalistika.id – Sejumlah akademisi dan alumni Universitas Indonesia (UI) menggelar deklarasi kebangsaan untuk merespon sejumlah isu jelang Pemilu dan Pilpres 2024. Lewat deklarasi tersebut, mereka menyatakan terpanggil untuk memulihkan demokrasi negeri yang dinilai terkoyak.

Isi deklarasi dibacakan oleh Ketua Dewan Guru Besar UI Profesor Harkristuti Harkrisnowo mewakili sejumlah akademisi yang turut mendampingi di Kampus UI, Depok, Jumat (2/2/2024).

“Lima tahun terakhir, utamanya menjelang Pemilu 2024, kami kembali terpanggil untuk menabuh genderang, membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak,” kata Harkristuti membaca isi deklarasi.

Baca juga: Sivitas Akademika UGM Buat Petisi Bulaksumur, Kritik Pemerintah Jokowi Keluar Jalur

Ia lanjut membacakan, mereka menilai negeri ini tampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kekuasaan. Kemudian nihil etika dan menggerus keluhuran budaya serta kesejatian moral bangsa yang membuat sivitas akademika UI prihatin.

“Kami warga dan alumni Universitas Indonesia prihatin, atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi. Hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi dan nepotisme telah menghancurkan kemanusiaan, dan merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup,” ucapnya.

UI Jengah Dengan Sikap Pejabat

Harkristuti mengaku jengah dengan sikap dan tingkah para pejabat yang mengingkari sumpah jabatan untuk menumpuk harta pribadi. Ia berpandangan, para pejabat telah membiarkan negara digerus korupsi yang terus memuncak jelang pemilu.

“Kami resah sekaligus geram atas sikap tindak para pejabat, elite politik dan hukum yang mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi, menumpuk kekuasaan, membiarkan negara tanpa tata kelola dan digerus korupsi, yang memuncak menjelang pemilu,” ujarnya.

Harkristuti mengaku mereka mencemaskan kegentingan yang terjadi bisa menghancurkan bangsa di kemudian hari. Sivitas akademika UI lantas mengajak para alumni dan juga masyarakat Indonesia untuk bersuara dan menjaga pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang.

Baca juga: Raffi Ahmad Diduga Terlibat Pencucian Uang Korupsi, Terima Hingga Miliaran Rupiah

“Kami berdiri di sini, mengajak warga dan alumni Universitas Indonesia, untuk segera merapatkan barisan, guna mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi, menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan,” katanya.

“Menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah masing-masing,” sambungnya.

Penyampaian deklarasi ini dilakukan setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan  Universitas Islam Indonesia juga mengkritik pemerintahan Jokowi sebelumnya.

UGM menyuarakan kritik kepada pemerintahan era Jokowi lewat Petisi Bulaksumur yang isinya tentang keprihatinan kondisi negeri. Sementara UII mendesak Jokowi kembali jadi teladan dalam etika dan praktik kenegarawanan.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

sivitas akademika UI

Universitas Indonesia


Konten Sponsor

Populer

3 Hakim MK Dissenting Opinion untuk Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Itu?
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami