Jurnalistika.id – PURWAKARTA – Belakangan ini ramai di jagat media sosial Kang Dedi Mulyadi yang tengah melakukan aktivitas bersih-bersih didatangi oleh seorang mahasiswa yang menanyakan perihal kewenangannya.
“Saya sangat mensupport apa yang dilakukan oleh kawan aktivis mahasiswa yang menanyakan demikian, hanya saja proses penyampaian dan kondisinya yang kurang tepat,” terang Rian Fauzi Rahman Fungsionaris Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Jumat (19/11).
Menurut Rian, aktivis mahasiswa tersebut gugup, sangat wajar seorang mahasiswa gugup ketika sedang menyampaikan sesuatu pada Penguasa atau sekelas pejabat sekaliber Kang Dedi Mulyadi yang merupakan Wakil ketua Komisi IV DPR RI.
Sosok Yudha masih dalam tahap belajar dan perlu dirangkul dan diarahkan dengan baik, agar kelak aktivis tersebut bisa jadi pemimpin di masa depan.
“Lebih dari pada itu, seorang mahasiswa yang tiba-tiba menghampiri Kang Dedi Mulyadi ingin menyampaikan Tupoksi, saya menggaris bawahi bahwa apa yang akan disampaikan itu adalah tugas Kang Dedi yang masih banyak bukan hanya di Purwakarta saja yang berkaitan dengan persoalan lingkungan, misalkan persoalan RTH (Ruang Terbuka Hijau) hal ini adalah hal yang paling fundamental bagi Wakil Ketua komisi IV DPR RI,” papar Rian.
Ia mengatakan, hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 28 H Ayat (1) tentang hak seseorang atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, lebih dari itu persoalan pertanian.
“Nasib petani yang hari ini sangat perlu diperhatikan dan diperjuangkan kedepannya bagaimana, apakah sudah selesai apa belum, dan dorongan pada Prolegnas (Program Legislasi Nasional-Red) yang berkaitan dengan hal lainnya yang perlu dilegitimasi atas nama kepentingan rakyat umum,” paparnya.
Ia juga menyayangkan, kejadian itu diliput dan ditayangkan di Akun youtube yang dimana hal ini adalah proses diskursus antara mahasiswa dan pejabat. Seharusnya mahasiswa salah dikit ya diwajarkan namanyanya juga dalam tahap pembelajaran.
“Masuk akun yutub yang bisa berpotensi orang menilai mahasiswa tersebut dan bisa menumpulkan semangat mahasiswa tersebut untuk terus belajar itu sangat disayangkan,” pungkas Rian.
Sebelumnya, Seorang mahasiswa tiba-tiba melakukan protes saat Dedi Mulyadi melakukan aksi bersih-bersih di Pasar Rebo Purwakarta. Mahasiswa itu protes dan mempertanyakan kapasitas Dedi untuk membersihkan sampah di tempat tersebut.
“Akang di sini sebagai apa? Apa dasar hukumnya?,” tanya Yudha Dawami yang mengaku sebagai mahasiswa STAI Muttaqien jurusan hukum keluarga.
“Saya di sini sebagai warga yang ini Purwakarta bersih. Kalau membersihkan lingkungan harus ada dasar hukum?,” jawab Dedi.
Sontak, kejadian yang direkam dan dipublikasikan oleh Youtube Kang Dedi Mulyadi chanel itu menjadi trending di media sosial. Banyak yang geram dengan ulah mahasiswa, tidak sedikit yang mengkritik respon Dedi Mulyadi yang tempramen dan emosional.
Baca Juga:

