Jurnalistika
Loading...

Perusahaan China Rekrut Manusia Virtual dengan Upah Fantastis

  • Firman Sy

    14 Jan 2023 | 13:22 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi robot. (Photo by Lukas on Unsplash)

jurnalistika.id – Proyek manusia virtual yang saat ini tengah dikembangkan China laris manis digunakan kalangan pengusaha. Bahkan, pengusaha itu rela merogok kocek ratusan juta untuk mengupah mereka yang bekerja sebagai karyawan di perusahaannya.

Manusia virtual tersebut, bekerja di berbagai lini usaha. Mulai dari layanan pelanggan atau customer service, industri hiburan dan periwisata, hingga bekerja di media resmi pemerintah.

Salah satu perusahaan yang terlibat dalam proyek produksi manusia virtual itu, yakni raksasa teknologi China, Baidu. Baidu mengungkapkan bahwa jumlah proyek yang mereka kerjakan untuk kliennya telah berlipat ganda sejak tahun 2021.

Manusia virtual digaji ratusan juta

Biaya untuk mengupah karyawan virtual itu berkisar dari 2.800 dolar Amerika Serikat (AS) hingga 14.000 dolar AS per tahun di China. Atau berkisar antara Rp 43,9 juta hingga Rp219,5 juta.

Kepala Bagian Bisnis Robotika dan Manusia Virtual di Baidu, Li Shiyan mengatakan bahwa pembeli yang menggunakan produknya cukup bervariasi. Mulai dari perusahaan jasa keuangan, dewan pariwisata lokal, hingga media pemerintah.

Meski bagi banyak orang harga manusia virtual ini cukup mahal. Tetapi Li Shiyan mengkonfirmasi bahwa harga tersebut turun hingga 80 persen sejak tahun lalu, imbas dari teknologi semakin berkembang.

Harganya kini mencapai kisaran 100 ribu yuan atau setara Rp230 juta setahun untuk yang tiga dimensi, dan 20 ribu yuan atau setara Rp46 juta untuk yang dua dimensi dengan kurs Rp 2.300.

Li meyakini, pertumbuhan industri ini akan terus berkembang. Pada tahun 2025, Li berharap, industri ini secara keseluruhan akan terus mengalami pertumbuhan hingga mencapai angka 50 persen setiap tahun.

Karyawan virtual untuk gantikan tugas influencer

Sementara dari perspektif bisnis, fokus dari penggunaan karyawan virtual ini ialah untuk keperluan produksi konten. Bahkan, pengusaha menjadikan mereka alternatif untuk menjadi ikon produknya, menggantikan para selebriti kerap menuai skandal.

Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.

karyawan virtual

robot


Populer

Sejarah Kesultanan Banten Ubah Jalan Perdagangan Nusantara
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami