jurnalistik.id – Shin Tae-yong (STY) buka suara menanggapi rumor yang menyebut dirinya akan kembali menukangi Timnas Indonesia. Spekulasi itu mencuat usai media-media Korea Selatan, salah satunya Sportal Korea, mengaitkan nama STY dengan kursi pelatih Garuda yang kini panas setelah Patrick Kluivert gagal membawa Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026.
Desakan publik terhadap pemecatan Kluivert memang terus menggema di Tanah Air. Dua kekalahan beruntun, 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak, mengakhiri langkah Indonesia di ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hasil tersebut memicu gelombang kekecewaan besar di kalangan suporter. Banyak yang menyuarakan di media sosial dengan tagar #KluivertOut.
Baca juga: 28 Jam Usai Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia, Kemarahan Publik Masih Terasa
Situasi itu membuat sejumlah media asing menilai sosok STY sebagai figur paling ideal untuk mengembalikan marwah Timnas Indonesia.
“Di Indonesia, Shin Tae-yong telah menjadi lebih dari sekadar pelatih. Ia dijuluki pahlawan nasional dan mendapat dukungan penuh,” tulis Sportal Korea.
“Dalam situasi seperti ini, jika pelatih Kluivert ditangguhkan, sepertinya tidak ada orang yang lebih cocok daripada Shin Tae-yong, yang saat ini berstatus independen,” imbuh laporan itu.
Jawaban Shin Tae Yong
Namun, rumor tersebut langsung ditepis tegas oleh sang pelatih. Dalam wawancara dengan KBS pada Senin (13/10), Shin Tae-yong menegaskan bahwa kabar kembalinya ke Indonesia tidak benar.
“Saya ingin menegaskan bahwa rumor baru-baru ini tentang penunjukan kembali ke Indonesia sepenuhnya salah,” kata pelatih berusia 54 tahun itu.
STY sendiri kini berstatus tanpa klub setelah berpisah dengan Ulsan HD, tim Liga Korea Selatan yang memutus kontraknya beberapa bulan lalu.
Baca juga: Patrick Kluivert dan Staf Belanda di Timnas Indonesia Disindir Media Negara Sendiri
Meski begitu, rekam jejak STY bersama Timnas Indonesia masih segar di ingatan publik. Di bawah arahannya sejak 2020, Garuda tampil dengan karakter permainan yang lebih modern dan berani bersaing di level Asia Tenggara maupun Asia.
Keputusan PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan STY pada awal 2025 sempat menimbulkan tanda tanya besar. Kini, setelah Indonesia kembali gagal di tangan Kluivert, wacana “pulangnya sang arsitek” kembali ramai diperbincangkan.
Kendati demikian, pernyataan tegas STY setidaknya meredam sementara spekulasi tersebut. Sementara itu, PSSI dikabarkan akan menggelar rapat Exco untuk membahas masa depan Kluivert dalam waktu dekat.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
