jurnalistika.id – Selepas merayakan gelar juara Liga Inggris 2024/2025, Liverpool seperti kehilangan semangat bertanding. Alih-alih menjaga momentum kemenangan, The Reds justru tak lagi meraih tiga poin dalam tiga laga terakhir mereka di Premier League.
Tim besutan Arne Slot itu sebenarnya sudah memastikan gelar juara pada pekan ke-34, tepatnya usai membantai Tottenham Hotspur 5-1 di Anfield pada Minggu (27/4/2025) malam WIB.
Lima gol Liverpool dalam laga tersebut dicetak oleh Luis Diaz, Alexis Mac Allister, Cody Gakpo, Mohamed Salah, dan satu gol bunuh diri dari pemain lawan, Destiny Udogie.
Baca juga: Tangsel Diprediksi Diguyur Hujan Hari Ini, Warga Harap Waspada
Tottenham sempat membuka keunggulan lebih dulu melalui gol Dominic Solanke. Namun tak mampu menahan gempuran brutal Liverpool sepanjang laga.
Kemenangan atas Spurs sekaligus menutup perburuan gelar musim ini. Liverpool mengunci posisi puncak dengan torehan 82 poin, unggul 15 angka dari pesaing terdekat, Arsenal, yang saat itu baru mengumpulkan 67 poin dan hanya memiliki empat laga tersisa. Praktis, tak ada lagi tim yang mampu mengejar perolehan poin The Reds.
Puasa Kemenangan Usai Juara
Namun, sejak dinobatkan sebagai kampiun, grafik performa Liverpool justru menurun drastis. Di pekan ke-35, mereka takluk 1-3 dari Chelsea dalam duel sesama tim London di Stamford Bridge.
Laga itu jadi alarm pertama bahwa fokus skuad Liverpool mulai goyah usai mengangkat trofi.
Pada pekan selanjutnya, The Reds hanya mampu bermain imbang 2-2 saat menjamu Arsenal di Anfield. Meski sempat memimpin, mereka gagal menjaga keunggulan hingga peluit akhir dibunyikan.
Lini pertahanan yang sebelumnya begitu solid, mulai menunjukkan celah yang mudah dimanfaatkan lawan.
Puncaknya terjadi pada laga pekan ke-37 saat Liverpool bertandang ke markas Brighton. Mohamed Salah dan kolega kembali menelan kekalahan, kali ini dengan skor tipis 2-3.
Baca juga: 32 Pemain Dipanggil, Ini Prediksi Line Up Timnas Lawan China di Kualifikasi Pildun
Meski sempat mencoba bangkit, Liverpool tetap gagal membendung agresivitas tim tuan rumah yang tampil tanpa beban.
Catatan tanpa kemenangan ini menimbulkan anggapan bahwa Liverpool kini “ogah” menang sejak mengunci titel juara. Rotasi pemain, atmosfer euforia, dan menurunnya tensi persaingan bisa jadi menjadi faktor yang membuat performa mereka melempem di sisa kompetisi.
Meski begitu, Slot tentu tak ingin menutup musim dengan wajah muram. Liverpool masih menyisakan satu laga terakhir di Liga Inggris musim ini, yakni melawan Crystal Palace.
Laga itu akan digelar di Anfield, dan bisa menjadi kesempatan terakhir bagi Liverpool untuk merayakan gelar juara di depan publik sendiri dengan kemenangan manis.
Menarik dinanti apakah The Reds akan kembali tampil serius atau justru kembali melepas pertandingan terakhir seperti tiga laga sebelumnya.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.