jurnalistika.id – Timnas Indonesia punya kans besar mencatat sejarah saat menghadapi Jepang dalam laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan yang akan digelar di Stadion Suita, Selasa (10/6/2025), jadi kesempatan emas bagi skuad Garuda memutus dominasi panjang Samurai Biru yang belum terkalahkan sejak 1981.
Salah satu faktor yang membuka peluang Indonesia adalah kemungkinan rotasi besar-besaran yang akan dilakukan Jepang.
Pelatih Hajime Moriyasu dalam dua laga terakhir tidak menurunkan kekuatan penuh. Hasilnya, Jepang hanya bermain imbang tanpa gol melawan Arab Saudi dan takluk 0-1 dari Australia.
Tren itu diprediksi berlanjut saat menghadapi Indonesia. Jepang sudah memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026 sejak Maret lalu. Artinya, laga kontra Indonesia sudah tidak berpengaruh terhadap nasib mereka di klasemen.
Baca juga: Portugal Juara, Ronaldo Rela Patahkan Kaki Demi Negara
Sinyal serupa juga datang dari kubu Indonesia. Pelatih Patrick Kluivert memberi indikasi akan melakukan rotasi saat memimpin latihan perdana di Suita pada Minggu (8/6/2025).
“Mungkin saja, mungkin (merotasi pemain). Saya tidak sepenuhnya yakin, tetapi mungkin saya akan melakukannya,” kata Kluivert dikutip dari Instagram ESPN Asia.
Meski status pertandingan tak lagi menentukan, kedua tim disebut Kluivert tetap menargetkan kemenangan.
“Kedua tim gemar memainkan sepak bola menarik dan sama-sama mengincar hasil bagus. Jadi, tentu saja kami tidak menganggap enteng pertandingan ini. Meskipun kami berdua sudah lolos ke tahap berbeda, kami tetap ingin bermain dengan bagus,” ujar pelatih asal Belanda tersebut.
Indonesia Sudah Pasti ke Babak Keempat
Indonesia sendiri dipastikan melangkah ke putaran keempat kualifikasi, untuk kali pertama dalam sejarah. Kemenangan atas Jepang akan menjadi modal moral besar jelang fase berat berikutnya.
Berdasarkan catatan statistik dari 11vs11, kemenangan terakhir Indonesia atas Jepang terjadi lebih dari empat dekade lalu, tepatnya pada 24 Februari 1981.
Saat itu, tim asuhan Bernd Fischer menumbangkan Jepang 2-0 di Stadion Senayan lewat gol Bambang Nurdiansyah dan Berty Tutuarima.
Baca juga: Apa Klub Sepak Bola Pertama di Dunia? Temukan Jawabannya
Sejak saat itu, Garuda bertemu Jepang lima kali dan tak pernah menang. Satu kali imbang, empat kali kalah, termasuk kekalahan menyakitkan 0-5 di Tokyo pada 11 Juni 1989.
Namun kini situasinya berbeda. Dengan Jepang yang diprediksi kembali menyimpan sejumlah pemain utama, peluang Indonesia mencetak kejutan terbuka lebar.
Jika Jay Idzes dan kawan-kawan tampil disiplin dan agresif, bukan tak mungkin kutukan yang berlangsung sejak 1981 bisa berakhir di Suita.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.