jurnalistika.id – Sebelum menjadi Sijum atau Nasi Jumat – sebuah gerakan berbagi nasi pada hari Jumat seperti sekarang ini, Ustad Andre Raditya mengakui bahwa Sijum awalnya merupakan amalan pribadinya dengan keluarga.

“Pada tahun 2010, saya dan keluarga rutin menjalankan kegiatan berbagi juga di tahun 2012. Kegiatan ini sempat terhenti, belum kontinyu dan belum menjadi sebuah kebiasaan,” tutur Ustadz Andre kepada jurnalistika, Rabu (29/12/21).
Lalu kegiatan mulia tersebut berlanjut pada tahun 2015. Namun kala itu lebih tersistem dan lebih baik. Yang tadinya berbagi di jalan, agar lebih mudah dan praktis, Alumni SMA 2 Klaten ini beserta keluarga mengalihkannya berbagi di mesjid. Ini dilakukan juga karena SDM yang mereka miliki tidak banyak.
“Kemudian iseng saya tulis (kegiatan ini) di sosial media, karena temen-temen nanya aktifitas saya apa. Maka kemudian saya posting kegiatan saya berbagi nasi jumat di masjid,” Ustad Andre melanjutkan kisahnya.
Qodarullah, di luar perkiraan, kegiatan ini menjadi viral di sosmed. Lalu lahirlah komunitas SIJUM tertanggal 2 September 2016. dan Klaten menjadi kota awal berdirinya SIJUM.

“Setelah Klaten, Jabodetabek juga tumbuh kemudian Jaktim dan Tangerang. Disusul Bandung dan Surabaya. Alhamdulillah, hingga kini SIJUM ada di 180 kota dengan 520 dapur di seluruh Indonesia. Bahkan kami hadir juga di Timor Leste,” paparnya.
Saat ini SIJUM berubah menjadi yayasan dengan nama yang sama. Seiring hal tersebut, kegiatannya juga semakin banyak dan berkah untuk banyak orang.
SIJUM Hadir di Berbagai Kota
Gerakan amal soleh yang ada selain berbagi nasi pada hari Jumat, yakni : gerakan amal soleh bencana, dapur umum bencana, santunan yatim, bagi quran, bedah rumah, peduli sakit, dan lain-lain.
“Setelah menjadi yayasan, SIJUM menjadi luas bergerak dan jangkauan manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang,” imbuhnya.
Baca juga: Pria Wajib Tahu! 4 Tips Jitu Hadapi Wanita Jinak-Jinak Merpati
Pemilik motto “I’m a Writer, I Like Thinking, And My Ability is Thinking What You Don’t” ini mengakui bahwa kejadian yang berkesan sangat banyak saat menjalani kegiatan berkah ini.
Salah satunya adalah SIJUM hadir di kota yang ia belum kunjungi sama sekali. Mereka membesarkan gerakan ini based on volunteer activity yang ada di sana.
“Mereka bergerak dan menisbatkan namanya sebagai SIJUM dan ikhlas menginduk pada kami. Masya Allah, hanya Allah saja yang bisa mempertautkan hati kami untuk bersatu dalam SIJUM,” ungkapnya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sedekah mendatangkan keajaiban. Relawan dan donatur sudah merasakan anugerah dari berbagi SIJUM selama ini.

Baca juga: Asal Mula Pastry : Sisa Adonan yang Menempati Tangga Teratas Penganan
“Di antaranya, ada yang belum punya usaha hingga akhirnya punya usaha dan menjadi besar, ada yang hutangnya lunas. Adapula kisah Kang Asep dari Gedebage Bandung yang akhirnya punya keturunan setelah 10 tahun menantinya. Ada yang dapat jodoh terbaik setelah suaminya meninggal. Suami yang baru menemaninya dalam dakwah. Dan itu luar biasa,” tuturnya.
Founder and Owner di Andre Raditya – Life Signs Guru ini tidak tahu persis, total porsi yang bergulir setiap pekannya, tapi menurut perkiraannya bisa di angka 8000 hingga 12000 setiap pekannya ini belum termasuk jumlah dari program lainnya.
“Saya berharap SIJUM semakin baik, semakin solid dan bisa memberi manfaat bagi orang banyak,” pungkasnya.

