jurnalistika.id – Menghadap kiblat saat melaksanakan sholat rupanya memiliki hikmah penting. Bukan hanya sekedar arah untuk mengetahui kemana harusnya menghadap ketika mengamalkan rukun iman Islam tersebut.
Seperti diketahui dalam ajaran Islam, seorang muslim yang hendak melaksanakan sholat diharuskan untuk berdiri tegak bagi yang mampu dan menghadap kiblat. Lantas apakah hikmahnya harus menghadap kiblat?
7 Hikmat Penting Menghadap Kiblat Saat Sholat
Dikutip dari situs Kemenag, berikut tujuh hikmah menghadap kiblat saat melaksanakan sholat yang bisa dipetik pelajaran bagi umat Islam.
1. Mengenang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Dalam sejarah kenabian dalam Islam, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mempunyai peran penting dalam sejarah pembangunan ka’bah. Sholat menghadap kiblat bisa menjadi pengingat sekaligus mengenang jasa pendiri dan leluhur Nabi Muhammad.
2. Melatih Kekhusyu’an
Menghadap kiblat saat sholat dapat memfokuskan seluruh anggota tubuh pada satu arah. Sebagaimana penjelasan Syekh Al-Jurjawi, posisi ini bisa melatih kekhusukan, ketenangan, dan ketetapan iman dalam hati Umat Islam serta tersinari oleh cahaya-Nya.
Allah berfirman dalam Surah Al-An’am yang bunyinya sebagai berikut.
اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۚ
Artinya: “Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik”.
3. Dapat menumbuhkan Istiqomah
Hikmah selanjutnya sholat menghadap kiblat adalah dapat menumbuhkan Istiqomah. Sebab, salah satu kecenderungan manusia adalah memiliki ketentuan waktu dan tempat dalam melakukan rutinitas.
Baca juga: Bagaimana Cara Mandi Junub Saat Tidak Ada Air? Simak Penjelasannya
Dengan begitu, apabila terjadi perubahan tempat dan waktu, tenu seseorang akan merasa tidak nyaman. Hal ini lantaran diperlukannya lagi penyesuaian dan adaptasi.
4. Menjadi Simbol Persatuan
Umat Islam di seluruh penjuru dunia menghadap kiblat saat melaksanakan sholat. Secara tidak langsung ini bisa menjadi bahwa semua menjadi saudara dan niatnya bersatu pada satu hal yakni ka’bah.
Meski dalam posisi berjauhan dan berpisah di berbagai negara, namun kiblatnya tetap sama. Selain itu, ka’bah menjadi tempat hatinya berkumpul.
5. Ekspresi ketulusan
Menunjukkan ketulusan dan keikhlasan dalam pengabdian dapat tercermin melalui tindakan menghadap kiblat. Ketika seseorang berusaha mengekspresikan ketulusannya dengan tanda khusus, ia cenderung memilih tempat yang tepat.
Dengan menghadap kiblat, serta menyertakan kesigapan dari seluruh anggota tubuh dan hati yang tulus, dapat dianggap bahwa seorang muslim telah memenuhi kewajiban yang ditetapkan dan sekaligus menunjukkan keikhlasannya.
6. Menjadi Bukti Ketaatan
Ketika seorang Muslim dengan cepat bergerak untuk menghadap kiblat ketika muadzin memanggil “hayya ‘alas sholah, hayya ‘alal falaḫ”, tindakan ini adalah bukti nyata dari ketaatannya pada Allah dan Rasulullah.
Ka’bah (Makkah) juga memiliki makna khusus sebagai tempat kelahiran Rasulullah. Sebagai tanda penghormatan, umat Islam mengarahkan wajah mereka ke Kabah, yang dianggap sebagai tempat paling mulia di seluruh muka bumi.
7. Bukti Cinta Allah pada Rasul-Nya
Terakhir, menghadap kiblat menjadi pengingat bagi umat Islam akan kecintaan Allah kepada Rasulullah. Pada saat Rasulullah menyadari bahwa menghadap Ka’bah lebih utama daripada menghadap Baitul Maqdis, beliau mengangkat wajahnya ke langit, menanti izin Allah.
Tidak lama kemudian, Allah memperkenankan harapan Rasulullah, menggambarkan betapa besar keberkahan dan pertolongan yang diberikan Allah kepada utusan-Nya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.