Jurnalistika
Loading...

Barisan Perempuan Menolak RUU TNI Orasi di Depan Gedung Pancasila

  • Jurnalistika

    20 Mar 2025 | 12:15 WIB

    Bagikan:

image

Barisan Perempuan Menolak RUU TNI melakukan aksi di depan Gerbang Pancasila, Komplek MPR/DPR, Jakata, Kamis (20/3/2025). (Dok. Ist)

jurnalistika.id – Puluhan massa aksi dari Barisan Perempuan Menolak RUU TNI menggelar orasi di depan Gerbang Pancasila, Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI).

Para demonstran, yang didominasi oleh perempuan, tampak mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol protes. Mereka membawa poster-poster bertuliskan penolakan terhadap RUU TNI.

Baca juga: RUU TNI Sah Jadi Undang-Undang, DPR Ketok Palu di Tengah Aksi Penolakan

Mereka juga membentangkan spanduk besar bertuliskan “Barisan Perempuan Menolak RUU TNI”. Suara lantang orator menggema di tengah kerumunan, menyerukan penolakan terhadap pasal-pasal dalam RUU TNI yang dinilai mengancam demokrasi dan supremasi sipil.

“Demokrasi adalah supremasi sipil, bukan supremasi TNI. Supremasi sipil, supremasi perempuan, bukan supremasi ABRI dan TNI, Polri, dan segala macamnya,” teriak salah seorang orator.

Penolakan Terhadap RUU TNI

Aksi ini digelar sebagai respons atas pengesahan RUU TNI yang dipimpin langsung oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam sidang paripurna pagi tadi.

Dalam sidang tersebut, Puan mengetuk palu sebagai tanda disahkannya RUU TNI menjadi undang-undang.

“Tibalah saatnya kami meminta persetujuan fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang atas perubahan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, apakah dapat disetujui untuk disahkan menjadi Undang-Undang,” ujar Puan dalam sidang.

Baca juga: Polemik RUU TNI: Alasan Ditolak, Geruduk Rapat, Teror, hingga Dilaporkan

Seruan “Setuju” dari para anggota dewan pun menggema di ruang sidang, menandai babak baru dalam regulasi ketentaraan di Indonesia.

Namun, keputusan ini menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk Barisan Perempuan Menolak RUU TNI, yang menilai revisi undang-undang tersebut dapat mengembalikan peran sosial politik TNI dan mengancam tatanan demokrasi.

Aksi di depan Gedung Pancasila berlangsung tertib, meski diwarnai dengan ketegangan akibat pengamanan ketat dari aparat. Puluhan personel kepolisian dan Brimob terlihat berjaga di sekitar lokasi, memastikan aksi berjalan lancar tanpa insiden.

Barisan Perempuan Menolak RUU TNI menegaskan bahwa aksi ini bukanlah akhir dari perjuangan mereka. Mereka berencana untuk terus menyuarakan penolakan terhadap RUU TNI melalui berbagai bentuk aksi dan advokasi.

“Kami tidak akan berhenti sampai suara perempuan dan rakyat didengar. Demokrasi harus dijaga, bukan dikhianati,” tegas salah seorang peserta aksi.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, suasana di depan Gedung Pancasila masih ramai dengan aktivitas massa aksi dan awak media yang terus memantau perkembangan.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

#TolakRUUTNI

demo ruu tni

demo tolak ruu tni

Dpr RI

Gerbang Pancasila


Populer

Data Terbaru Ledakan Pamulang: 52 Warga Mengungsi, 7 Terluka, 8 Rumah Rusak
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami