jurnalistika.id – Google kembali meluncurkan inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dinilai semakin mengancam keberlangsungan media online.
Setelah sebelumnya menghadirkan fitur AI Overview di halaman pencarian Google Search, kini Google mulai menyisipkan ringkasan berita otomatis berbasis AI di halaman Google Discover untuk perangkat Android dan iOS.
Google Discover selama ini dikenal sebagai halaman utama yang menyajikan rekomendasi berita secara personal berdasarkan aktivitas pengguna di berbagai layanan Google.
Kehadiran ringkasan AI di Discover menambah kekhawatiran pelaku media digital. Sebab, akan semakin mempersempit peluang berita mereka diklik oleh pembaca.
Baca juga: Jepang Pecahkan Rekor, Internet 1 Petabit per Detik Bisa Unduh Semua Film Netflix
Sebelumnya, Google Search lebih dulu memicu polemik lewat AI Overview yang memberikan jawaban langsung kepada pengguna tanpa perlu mengunjungi situs berita.
Discover sempat menjadi andalan bagi publisher karena masih mendatangkan trafik yang signifikan lewat tampilan rekomendasi di halaman utama ponsel.
Namun kini, sejumlah pengguna di Amerika Serikat mulai melihat tampilan baru Discover, di mana ringkasan AI muncul di bagian paling atas, menggantikan posisi headline berita dari media yang sebelumnya tampil dominan.
Ringkasan tersebut menampilkan cuplikan isi berita dalam tiga baris yang bisa diperluas dengan mengetuk tombol “See more.”
Format ini sangat mirip dengan AI Overview yang lebih dulu hadir di Google Search sejak Mei 2024. Google juga menyertakan peringatan bahwa konten ringkasan ini dihasilkan oleh AI dan “bisa saja keliru.”
Media Asal Tetap Tampil, Tapi…
Meskipun sumber ringkasan tetap menampilkan logo media asal, posisi konten asli bergeser lebih ke bawah, membuat pengguna harus melakukan lebih banyak klik untuk menemukan dan membaca berita dari media yang bersangkutan.
Google mengonfirmasi bahwa peluncuran fitur ini bukan sekadar uji coba, melainkan resmi berlaku untuk pengguna Android dan iOS di wilayah AS.
Walau saat ini baru berlaku di Amerika Serikat, kemungkinan besar fitur serupa akan diperluas ke negara lain, termasuk Indonesia, mengingat AI Overview juga telah lama hadir di hasil pencarian Google Search Indonesia.
Untuk saat ini, ringkasan AI di Discover lebih banyak digunakan untuk topik gaya hidup, olahraga, dan hiburan.
Menurut Google, fitur ini ditujukan untuk membantu pengguna “lebih cepat memutuskan halaman mana yang ingin mereka kunjungi.”
Baca juga: 7 Rekomendasi Ide Lomba 17 Agustus 2025 untuk Anak SD, Seru dan Bermanfaat
Google juga dilaporkan tengah menguji opsi lain, seperti menyisipkan poin-poin ringkasan di bawah judul atau mengelompokkan berita serupa dalam satu tampilan.
Namun demikian, kekhawatiran publisher media terus bertambah. Selama setahun terakhir, penurunan trafik dari Google menjadi tantangan serius bagi media online di seluruh dunia.
Data Similarweb mencatat, trafik organik ke situs berita dari Google Search menurun dari 2,3 miliar kunjungan per bulan pada pertengahan 2024 menjadi di bawah 1,7 miliar atau anjlok sekitar 26 persen.
Bahkan, laporan TechCrunch menyebut jumlah pencarian yang tidak menghasilkan klik ke situs berita meningkat dari 56 persen pada Mei 2024 menjadi 69 persen pada Mei 2025, naik 13 persen dalam setahun terakhir.
Selain AI Overview, Google juga memperkenalkan fitur lain berbasis AI seperti AI Mode dan Audio Overview yang semakin memudahkan pengguna mendapatkan jawaban langsung tanpa harus mengakses situs berita.
Kini, penambahan fitur ringkasan AI di Discover makin memperpanjang daftar tantangan bagi media online yang bergantung pada trafik dari ekosistem Google.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

