jurnalistika.id – Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan setelah tampil di bawah standar saat Al Nassr disingkirkan Al Ittihad dari Piala Raja Arab Saudi.
Bermain di Al Awwal Stadium, Rabu (29/10/2025) dini hari WIB, sang megabintang gagal membawa timnya melangkah ke perempat final usai kalah 1-2.
Gol Karim Benzema di menit ke-15 membuka keunggulan Al Ittihad, sebelum Angelo Gabriel sempat menyamakan skor bagi Al Nassr di menit ke-30. Namun Houssem Aouar memastikan tim tamu unggul 2-1 tepat di pengujung babak pertama.
Di babak kedua, peluang emas datang ketika Ronaldo berhadapan langsung dengan kiper Predrag Rajkovic. Alih-alih menaklukkan sang penjaga gawang, pemain berusia 40 tahun itu justru gagal menuntaskan peluang akibat upayanya mencungkil bola terlalu lemah.
Baca juga: BRI Super League: Persita Makin Solid, Carlos Pena Janjikan Ini ke Suporter
Kesempatan lain hadir di masa injury time melalui tendangan bebas, tetapi eksekusinya kembali melebar jauh dari sasaran. Ronaldo menutup laga dengan rating 6,9 versi Sofascore, hanya satu tembakan tepat sasaran dari lima percobaan dan tujuh kali kehilangan bola.
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Ronaldo bersama Al Nassr yang belum juga meraih trofi resmi sejak kedatangannya pada 2022.
Empat musim beruntun, semua kompetisi besar berakhir tanpa trofi. Beberapa piala yang gagal dibawa pulang antara lalin Saudi League, King’s Cup, Saudi Super Cup, hingga Liga Champions Asia.
Sudah Saatnya Istirahat
Performa Ronaldo memang masih menyisakan determinasi, tapi intensitas dan efektivitasnya kian menurun. Ia lebih banyak menunggu bola ketimbang berlari mencari ruang seperti di masa jayanya.
Sebagian besar golnya kini lahir dari titik putih atau situasi bola mati, bukan hasil kreasi permainan terbuka seperti dulu.
Ambisi pribadi mencapai 1.000 gol seolah membuatnya terus memaksakan diri. Namun dengan usia yang sudah mencapai kepala empat, kemampuan eksplosif yang dulu menjadi ciri khasnya tampak memudar.
Baca juga: Alasan Persija Tak Bisa Lawan PSBS Biak di JIS pada Pekan ke-11 Super League
Blunder-blunder seperti di laga kontra Al Ittihad mempertegas penurunan tajam pada sentuhan dan kecepatan pengambilan keputusan.
Setelah dua dekade lebih di puncak sepak bola dunia, mungkin sudah saatnya Ronaldo menutup perjalanan legendarisnya dengan elegan.
Tak perlu menunggu sampai tubuh memaksa berhenti, karena sejarah telah cukup mencatat nama Cristiano Ronaldo sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

