jurnalistika.id – Timnas Indonesia menatap laga hidup-mati kontra Irak dalam lanjutan ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) pukul 02.30 WIB ini bakal jadi ujian sesungguhnya bagi skuad Garuda untuk membuktikan kemajuan mereka di bawah asuhan Patrick Kluivert.
Rekor pertemuan memang belum berpihak kepada Indonesia. Dalam lima duel terakhir, Garuda selalu takluk dari Singa Mesopotamia. Bahkan sempat menelan kekalahan telak di ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus ajang Piala Asia 2023.
Secara keseluruhan, kedua tim telah bentrok 14 kali, dengan hasil 1 kemenangan, 2 imbang, dan 9 kekalahan bagi Indonesia.
Pertemuan terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 6 Juni 2024 juga berakhir pahit, ketika Garuda tunduk 0-2 di depan publik sendiri.
Situasi Berbeda Membuat Peluang Indonesia Menang Bagus
Namun situasi kini berbeda. Peluang Indonesia untuk mencuri poin, bahkan meraih kemenangan, dinilai lebih bagus ketimbang saat melawan Arab Saudi beberapa hari sebelumnya.
Faktor kebugaran pemain dan evaluasi taktik diyakini bakal membuat Garuda tampil lebih solid. Patrick Kluivert menyadari pentingnya momentum kali ini.
Kekalahan 2-3 di laga pertama ronde keempat membuat Indonesia wajib bangkit agar asa menuju Piala Dunia 2026 tetap hidup.
Kembalinya sejumlah pemain inti juga menjadi dorongan besar bagi Garuda. Calvin Verdonk yang sempat absen karena kebugaran kini dilaporkan siap tampil sejak awal.
Di lini depan, Ole Romeny berpotensi turun sebagai starter setelah hanya menjadi pemain pengganti di laga sebelumnya.
Baca juga: 11 Lokasi Nobar Irak vs Timnas Indonesia di Jakarta Pusat dan Sekitarnya
Duet Thom Haye dan Joey Pelupessy di lini tengah diyakini semakin padu. Faktor itu bisa jadi kunci kestabilan permainan Indonesia dalam menghadapi tekanan tinggi dari lini tengah Irak.
Sementara itu, Irak datang dengan modal impresif. Dalam tiga laga terakhir, Singa Mesopotamia selalu menang, masing-masing 1-0 atas Yordania, 2-1 melawan Hong Kong, dan 1-0 kontra Thailand.
Performa itu menegaskan bahwa Irak tetap konsisten dalam menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Namun, sisi buruknya mereka bisa menjadi tidak waspada, dan menutup kemungkinan akan kejutan.
Pelajaran dari Arab Saudi
Meski begitu, Garuda memiliki modal moral penting. Kekalahan tipis dari Arab Saudi menunjukkan bahwa permainan Indonesia mulai menemukan bentuk terbaiknya, terutama dalam hal penguasaan bola dan transisi bertahan.
Kluivert juga sudah menegaskan tidak ingin anak asuhnya hanya bertahan, melainkan berani mengimbangi permainan lawan lewat pressing cepat dan eksploitasi ruang sayap.
Baca juga: 11 Lokasi Nobar Irak vs Timnas Indonesia di Daerah Jaksel, dari Cafe hingga Mall
Dengan motivasi tinggi untuk memutus rekor buruk, serta kembalinya pemain-pemain kunci dalam kondisi bugar, peluang Indonesia mencuri kemenangan terbuka lebar.
Pertandingan diperkirakan berjalan ketat dan penuh tekanan di lini tengah. Namun, Garuda berpotensi mengejutkan lawan jika mampu menjaga konsentrasi dan memanfaatkan peluang dengan efisien.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

