jurnalistika.id – Kiper Timnas Jepang Zion Suzuki mengomentari kualitas rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjelang laga melawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (15/11/2024).
Dalam konferensi pers sebelum laga, Kiper klub Italia, Parma itu mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi rumput GBK. Ia menyebut panjang rumput yang tidak biasa dapat memengaruhi pola permainan, terutama untuk operan pendek yang menjadi salah satu andalan Jepang.
“Rumputnya agak panjang, jadi ketika memainkan bola dengan sentuhan satu, pergerakannya menjadi sedikit tidak stabil,” ungkap Suzuki.
Baca juga: 4 Potensi Baik Jika Timnas Indonesia Menang Lawan Jepang
Pernyataan ini juga didukung oleh gelandang Jepang, Hidemasa Morita. Sebelumnya ia menyebut sulit memberikan efek spin pada bola di atas lapangan dengan kondisi seperti ini.
Meski begitu, Suzuki menegaskan bahwa timnya siap menghadapi segala tantangan, termasuk kondisi lapangan yang mungkin tidak ideal.
Pengalaman Suzuki bermain di Eropa tampaknya menjadi modal penting untuk menjaga ketenangan tim Jepang dalam kondisi apa pun.
“Kejadian seperti bola yang bergerak tak menentu juga sering terjadi di Eropa, jadi menurut saya, yang terpenting adalah kesiapan menghadapi berbagai situasi,” ujarnya.
Masalah Timnas Jepang dengan Pemain Absen
Tidak hanya soal rumput, Jepang juga harus menghadapi absennya beberapa pemain kunci seperti Takehiro Tomiyasu (Arsenal), Hiroki Ito (Bayern Munich), dan Daiki Taniguchi (Sint-Truiden) akibat cedera. Kendati demikian, Suzuki tetap optimistis bahwa timnya bisa memberikan performa terbaik.
“Siapapun yang akan turun ke lapangan, saya sangat percaya pada kemampuan mereka. Bagi saya, yang terpenting adalah tetap tenang dan bermain dengan cara kami biasanya,” tambahnya.
Sementara itu, Timnas Indonesia yang tampil sebagai tuan rumah diharapkan mampu memanfaatkan keuntungan bermain di hadapan publik sendiri.
Baca juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar GBK Saat Pertandingan Indonesia vs Jepang
Kualitas lapangan yang menjadi sorotan Jepang mungkin menjadi tantangan tersendiri. Tetapi juga bisa menjadi peluang bagi skuad Garuda untuk memanfaatkan kondisi ini secara strategis.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini