Jurnalistika
Loading...

Gilas Indonesia, Pelatih Arab Saudi Puji Mental Anak Asuhnya

  • Jurnalistika Sports

    09 Okt 2025 | 08:45 WIB

    Bagikan:

image

Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi pada ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. (Instagram @saudint)

jurnalistika.id – Arab Saudi harus bekerja keras sebelum akhirnya menundukkan Timnas Indonesia dengan skor 3–2 pada laga Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10) dini hari WIB.

Pertandingan berlangsung menegangkan, diwarnai kartu merah dan aksi saling serang hingga menit akhir. Indonesia sempat unggul lebih dulu lewat eksekusi penalti Kevin Diks di menit ke-11.

Situasi itu memaksa Arab Saudi meningkatkan intensitas serangan sejak pertengahan babak pertama. Tim asuhan Herve Renard akhirnya mampu membalikkan keadaan.

Pada akhirnya, The Green Falcon menutup laga dengan kemenangan, meski harus bermain dengan 10 pemain pada babak kedua.

Baca juga: Netizen Heran Klok, Beckham, dan Yakob Starter di Laga Indonesia vs Arab

Renard menilai kemenangan tersebut menjadi cerminan karakter dan daya juang timnya. Ia mengakui awal pertandingan berjalan sulit karena gol cepat Indonesia sempat mengguncang konsentrasi pemain.

“Di awal pertandingan kami kebobolan gol penalti (Kevin Diks), dan kami bereaksi dengan sangat baik. Kami kemudian unggul dan seharusnya bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat. Kami menyalahkan diri sendiri karena tidak memutuskan hasil pertandingan tepat waktu,” ujar Renard seusai laga dikutip dari Koora.

Puji Mentalitas Anak Asuhnya

Pelatih asal Prancis itu menilai keberhasilan timnya membalikkan situasi tak lepas dari mentalitas kuat dan agresivitas tinggi di lini depan.

Ia bahkan menyebut laga tersebut sebagai salah satu pertandingan paling produktif dari sisi peluang yang pernah ia saksikan selama melatih Arab Saudi.

“Reaksinya fantastis. Saya tidak ingat pertandingan di mana kami menciptakan begitu banyak peluang. Anda lihat saja pertandingan Al-Ahly dan Al-Hilal di Liga Saudi, ketika Al-Ahly bangkit dari ketertinggalan tiga gol. Dalam sepak bola, terkadang konsentrasi menurun, jadi penting untuk mengunci kemenangan lebih cepat,” kata Renard.

Tidak Jumawa Meski Sudah Raih Tiga Poin

Meski tiga poin sudah diamankan, Renard mengingatkan para pemainnya agar tak kehilangan fokus jelang laga berikutnya kontra Irak.

Menurutnya, kemenangan atas Indonesia belum menjamin apa pun karena perjalanan menuju Piala Dunia masih panjang dan penuh tekanan.

“Kami tidak menurun setelah mencetak gol ketiga, tetapi kami menyia-nyiakan banyak peluang. Tidak ada yang akan memberi kami tiket lolos begitu saja. Kami harus berjuang sendiri dengan keyakinan penuh,” tegas Renard.

Eks pelatih Timnas Maroko itu juga mengakui bahwa Indonesia bukan lawan yang mudah. Ia menilai skuad Garuda tampil disiplin dan mampu memaksa pemain Arab Saudi bekerja ekstra keras hingga peluit akhir.

Baca juga: Kalah dari Arab Saudi, Indonesia Makin Sulit ke Piala Dunia

“Saya mengenal tim Indonesia dengan baik. Mereka meninggalkan rasa pahit di hati kami saat kami menghadapi mereka di kandang sebelumnya. Setelah itu saya membuat keputusan penting demi kepentingan tim,” ucapnya.

Renard enggan berkomentar lebih jauh soal kinerja wasit. Ia memilih menjaga profesionalisme dan menghindari pernyataan yang bisa disalahartikan.

“Sebagai pelatih, kadang kami bisa merasa tegang dengan ofisial keempat, tapi saya tidak ingin membahas wasit agar tidak disalahartikan,” ujarnya.

Puji Firan dan Shamat

Selain membahas jalannya pertandingan, Renard juga menyampaikan apresiasi untuk dua pemain yang berperan besar dalam kemenangan dramatis ini. Keduanya yakni Firas Al Brikan dan Saleh Abu Al Shamat.

Menurutnya, kedua pemain tersebut menunjukkan karakter penting yang dibutuhkan tim untuk bersaing di level tertinggi.

“Sebagai pelatih, Anda tidak bisa bekerja tanpa kepercayaan pada pemain. Saya tahu mereka punya tekad kuat untuk lolos. Saya sudah mengenal Firas selama enam tahun, dan dia tampil luar biasa. Sementara Abu Al Shamat menunjukkan semangat dan talenta besar, meski masih perlu belajar menjaga konsistensi,” tutur Renard.

Pelatih berusia 56 tahun itu menutup konferensi pers dengan penekanan soal pentingnya menjaga mental juara di setiap pertandingan.

“Bermain di Piala Dunia berbeda dengan pertandingan liga atau Liga Champions Asia. Abu Al Shamat harus terus bekerja keras untuk mempertahankan levelnya. Yang penting, hari ini kami menunjukkan mental juara,” pungkasnya.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Arab Saudi

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia


Populer

Rangkuman Terkini Soal Banjir Besar di Sumut, Sumbar, dan Aceh
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami