jurnalistika.id – Final Liga Champions 2024/2025 bakal jadi panggung pertarungan dua kekuatan besar Eropa, Inter Milan vs Paris Saint-Germain (PSG).
Kedua tim akan saling sikut pada Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 WIB, live di Vidio dan SCTV langsung dari Allianz Arena, Munich.
Meski PSG datang dengan label tim bertabur bintang, ada lima alasan kuat mengapa justru Inter Milan yang lebih pantas dijagokan untuk mengangkat Si Kuping Besar musim ini.
1. Inter Tak Terkalahkan dalam 5 Pertandingan Terakhir
La Beneamata datang ke partai puncak dengan modal kepercayaan diri tinggi. Dalam lima laga terakhir di semua kompetisi, Inter mencatatkan empat kemenangan dan satu hasil imbang.
Termasuk kemenangan 4-3 dramatis atas Barcelona di semifinal leg kedua.
- Como 0-2 Inter
- Inter 2-2 Lazio
- Torino 0-2 Inter
- Inter 4-3 Barcelona
- Inter 1-0 Verona
Stabilitas ini jadi sinyal bahaya buat PSG, apalagi Inter tampil konsisten baik di liga domestik maupun Eropa. Mental juara makin terbentuk jelang duel paling penting musim ini.
Catatan PSG dalam lima laga terakhir ternoda akibat kekalahan 2-1 dari Strasbourg di Liga Prancis.
2. Inter Punya Rekam Jejak Lebih Baik di Allianz Arena
PSG punya kenangan pahit di Allianz Arena. Terakhir kali mereka main di stadion ini, Les Parisiens dibungkam Bayern Munchen 2-0 dalam leg kedua babak 16 besar UCL musim 2022/2023. Agregat 0-3 kala itu jadi luka yang masih belum sembuh.
Baca juga: PSG vs Inter di Liga Champions: Il Nerazzurri Difavoritkan Juara?
Sementara itu, Inter Milan justru menciptakan momen manis di tempat yang sama musim ini. Anak asuh Simone Inzaghi sukses menekuk Bayern 2-1 di babak delapan besar, sekaligus membuka jalan mereka menuju final.
Secara psikologis, Allianz Arena jelas lebih bersahabat bagi wakil Italia.
3. Inter Lebih Konsisten Sepanjang UCL 2024/2025
Dari segi performa di Liga Champions musim ini, Inter jelas lebih solid. Mereka hanya kalah sekali dari Bayer Leverkusen, sementara sisanya mengemas 10 kemenangan dan 3 hasil imbang.
Artinya, Inter belum sekalipun gagal meraih poin dalam dua laga berturut-turut.
Baca juga: Juarai Liga Konferensi Europa, Chelsea Catat Sejarah!
Bandingkan dengan PSG yang harus bersusah payah menempuh jalur playoff karena gagal meraih poin cukup di fase liga. Dari total 16 pertandingan, PSG mencatatkan 10 kemenangan, 1 seri, dan menelan 5 kekalahan.
Efisiensi permainan dan stamina juga jadi keunggulan Inter yang hanya memainkan 14 laga menuju final. PSG harus melewati dua laga ekstra yang tentu berdampak pada fisik dan rotasi pemain.
4. DNA Juara Inter Masih Terjaga
Sejarah tak bisa dibohongi. Inter Milan sudah tiga kali menjuarai Liga Champions, yakni pada musim 1963–64, 1964–65, dan 2009–10. Rekor ini bukti bahwa mereka tahu betul caranya menaklukkan panggung final.
Sementara PSG masih berburu gelar perdana mereka di ajang ini. Meskipun dihuni sederet bintang, dari Mbappé hingga Vitinha, tekanan untuk mencetak sejarah bisa jadi bumerang. Di sisi lain, Inter tahu bagaimana menjaga kepala tetap dingin dalam atmosfer pertandingan besar seperti ini.
5. Kokohnya Lini Belakang Inter
Memang benar, Inter kebobolan enam gol dalam dua leg kontra Barcelona. Tapi kalau kita lihat secara keseluruhan, lini belakang mereka adalah salah satu yang paling disiplin di turnamen ini.
Inter mencatat 8 kali nirbobol alias clean sheet dari 14 laga, dan hanya kebobolan 11 gol. Artinya, gawang mereka nyaris steril di hampir semua pertandingan selain semifinal.
Sebaliknya, PSG kebobolan 15 kali dan hanya mencatatkan 6 clean sheet, angka yang menunjukkan betapa pertahanan mereka lebih rapuh.
Ketika laga sudah menyentuh level tertinggi seperti final, pertahanan solid bisa jadi pembeda. Dan Inter punya segalanya untuk memanfaatkan celah di lini belakang PSG yang kerap terbuka saat bermain terlalu menyerang.
Jika tak ada aral melintang, duel Minggu dini hari nanti akan jadi panggung pembuktian siapa yang paling siap secara mental, taktik, dan tradisi. Dengan lima alasan di atas, bukan tidak mungkin Si Kuping Besar bakal kembali ke Kota Milan.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.