jurnalistika.id – Seorang petugas satuan pengamanan (satpam) di Bekasi, Jawa Barat, dinonaktifkan usai menegur hingga terlibat cekcok dengan seorang kurir terkait pemasangan bendera Palestina. Insiden tersebut diketahui terjadi di kawasan Summarecon Bekasi, Rabu (8/10/2023).
Tindakan penonaktifan satpam itu diumumkan langsung oleh pengelola Summarecon Bekasi melalui akun Instagram resminya, pada Kamis (9/11). Pelaku juga diterangkan telah mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada kurir tersebut.
“Saat ini anggota security tersebut telah dinonaktifkan. Yang bersangkutan telah menyadari kekeliruannya dan sudah menyampaikan permohonan maaf kepada kurir tersebut,” tulis pengelola Summarecon Bekasi lewat instastory akun @summareconmal.bekasi.
Satpam Cekcok dengan Kurir Terkait Pemasangan Bendera
Diketahui peristiwa cekcok satpam dengan kurir itu terjadi di Apartemen The SpringLake Summarecon Bekasi, pada Rabu (8/11). Kejadian ini terekam kamera dan videonya viral di media sosial seperti X (dulu bernama Twitter).
Melalui video yang beredar, terlihat satpam pria mendatangi kurir yang sedang berkendara. Perseteruan keduanya dinarasikan terjadi lantaran bendera Palestina yang dipasang di kendaraan kurir dicopot oleh satpam tanpa izin dan konfirmasi pemilik kendaraan.
Kurir tersebut lantas mempertanyakan tindakan pencopotan itu kepada satpam sambil merekam. Dan satpam yang melihat dirinya direkam video, terlihat marah kepada kurir.
“Kenapa memang kalau saya pasang bendera (Palestina). Saya merugikan nggak?” tanya kurir tersebut sambil mengarahkan kamera ke bendera Palestina.
Cekcok keduanya kemudian tampak memanas saat satpam mendekati kurir sambil berusaha menghentikan aksi perekaman. Kurir tersebut juga mengkritik satpam itu yang diduga berbuat kasar.
“Kenapa bapak main kasar begitu,” tanya kurir itu.
“Loh kok kasar. Kamu ngapain ngerekam. Saya kan nasihatin kamu,” jawab satpam.
Dalam video itu terdengar pula kurir mengaku didorong-dorong oleh satpam. Dan si satpam mengatakan telah memperingati kurir sejak pagi.
Dalam unggahan serupa, tindakan satpam ini juga telah diklarifikasi oleh pengelola Summarecon Bekasi bahwa tidak ada kebijakan dalam pelarangan mengibarkan bendera Palestina. Serta mendukung penuh terhadap sikap pemerintah Indonesia.
“Maka perlu kami klarifikasi bahwa tindakan tersebut (permintaan melepas bendera Palestina) adalah inisiatif spontan dari security yang bersangkutan dan bukan menjadi kebijakan Summarecon,” tulis pihak pengelola.
“Kami Summarecon senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mendukung penuh sikap pemerintah,” pungkasnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.