jurnalistika.id – Bursa kerja bertajuk Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 yang digelar di Jababeka Convention Centre, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (27/5/2025) diwarnai kericuhan di tengah membludaknya jumlah pencari kerja.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi sebagai bagian dari program prioritas 100 hari kerja pemerintah daerah.
Job fair tersebut semula dirancang untuk membuka 2.557 lowongan kerja dari 64 perusahaan yang berpartisipasi secara langsung. Namun antusiasme yang jauh melebihi kapasitas membuat suasana tak terkendali.
“Artinya ke depan kita harus membuka bursa lowongan pekerjaan berikutnya dengan kapasitas lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan,” kata Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di lokasi acara.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Wanita Tewas di Hotel Tangerang Ditangkap
Ade menyebut lebih dari 25.000 pencari kerja hadir dalam acara itu, sementara kuota lowongan yang tersedia tidak sebanding.
“Meski belum genap 100 hari kerja, kami sudah memulai langkah-langkah konkret. Salah satunya melalui pelaksanaan job fair hari ini, sebagai wujud komitmen membuka akses kerja bagi masyarakat lokal,” ucapnya.
Ricuh Gegara QR

Di tengah kerumunan, kericuhan sempat pecah saat peserta saling dorong untuk mendapatkan informasi lowongan.
“Kericuhan itu gara-garanya panitia mau nempelin scan QR. Tiba-tiba ada salah satu pencari kerja yang merebut pamflet,” kata Ridwan Rahmat, saksi mata yang dikutip Kompas.
QR code tersebut berisi daftar perusahaan yang membuka lowongan, namun aksi berebut pamflet memicu amarah dan bentrok antarpeserta.
“Mungkin karena sama-sama capek, akhirnya rusuh,” ujar Ridwan, warga Kampung Gabus, Tambun Utara.
Kericuhan menyebabkan beberapa peserta jatuh pingsan karena saling dorong di tengah padatnya lautan manusia.
“Luka sih enggak ada, cuma kebanyakan pingsan, cewek, cowok banyak yang pingsan,” katanya lagi.
Petugas medis yang siaga di lokasi langsung mengevakuasi korban pingsan dan memberikan pertolongan.
“Petugas ambulans datang pas banyak korban,” tambah Ridwan.
Respons Bupati Bekasi
Menanggapi situasi tersebut, Bupati Bekasi mengatakan pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan job fair agar lebih tertata ke depannya.
“Ke depan, kita akan lakukan pembagian waktu atau sesi agar pelaksanaannya lebih baik dan lebih lancar lagi. Kami juga akan memanggil para pimpinan kawasan industri untuk mendiskusikan penambahan kuota lowongan kerja dari masing-masing perusahaan,” ujarnya.
Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja menegaskan bahwa langkah rekrutmen kerja akan terus diperluas melalui pendekatan langsung ke perusahaan.
“Kami akan melanjutkan program door to door (pintu ke pintu) dengan pendekatan yang lebih terstruktur. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Kabupaten Bekasi mendapat prioritas dalam dunia kerja,” ucap Asep.
Sementara itu, Plt Kepala Disnaker Kabupaten Bekasi Nur Hidayah Setyowati menyatakan, pihaknya bersyukur atas antusiasme besar yang datang dari pencari kerja dan perusahaan.
“Job fair ini menawarkan 2.557 lowongan kerja dari 64 perusahaan yang berpartisipasi. Prosesnya melalui rekrutmen langsung, beberapa perusahaan bahkan melakukan interview (wawancara) di tempat,” ujarnya.
Nur berharap kegiatan serupa dapat terus digelar untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bekasi.
“Harapan besar disampaikan agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari upaya penurunan angka pengangguran serta peningkatan kualitas tenaga kerja di Kabupaten Bekasi,” katanya.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.