Jurnalistika
Loading...

Pemerintah Indonesia Ambil Sejumlah Langkah untuk Atasi Harga Tiket Pesawat Tinggi

  • Jurnalistika

    11 Jul 2024 | 14:47 WIB

    Bagikan:

image

Pesawat Garuda Indonesia bersiap mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (ANTARA/Puspa Perwitasari)

jurnalistika.id – Pemerintah Indonesia mengambil berbagai langkah untuk mengatasi tingginya harga tiket pesawat yang saat ini menjadi perhatian utama.

Langkah-langkah itu seperti penerapan pembebasan bea masuk, pelonggaran pembatasan untuk barang-barang aviasi impor tertentu, serta pemberian insentif pajak dan penyesuaian struktur tarif.

Menurut data terbaru, aktivitas penerbangan global telah pulih hingga mencapai 90 persen dari tingkat sebelum pandemi. Jumlah penumpang global diperkirakan mencapai 4,7 miliar pada tahun 2024. Melebihi angka tahun 2019 sebesar lebih dari 200 juta.

Baca juga: Huru-hara IKN: dari Jokowi Batal Pindah Kantor hingga  Alasan Pembangunan Terhambat

Saat ini, harga tiket pesawat di Indonesia menjadi yang kedua tertinggi di ASEAN dan negara-negara berpenduduk besar, setelah Brasil.

Menteri Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan fokus terhadap sejumlah faktor guna mengatasi persoalan ini.

“Kami fokus untuk mengidentifikasi Cost per Block Hour (CBH), komponen biaya operasional terbesar, dan mengembangkan strategi untuk menurunkan CBH berdasarkan jenis pesawat dan layanan penerbangan,” kata Luhut seperti disampaikan lewat akun Instagram miliknya @luhut.pandjaitan.

Ia juga menambahkan pemerintah akan mengeksplorasi insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk destinasi prioritas tertentu.

Biaya operasional penerbangan juga menjadi perhatian utama. Pemeliharaan pesawat mencakup 16 persen dari total biaya setelah bahan bakar.

Struktur tarif saat ini memberlakukan PPN ganda, biaya asuransi wajib, dan Passenger Service Charge (PSC) untuk penumpang yang melakukan transfer atau mengganti penerbangan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menekankan perlunya Indonesia untuk menambah hingga 350 pesawat tambahan guna menstabilkan harga tiket.

Baca juga: Andra-Dimyati Didukung 7 Parpol di Pilgub Banten, Airin Tak Ambil Pusing

Pada Desember 2022, Indonesia memiliki lebih dari 500 pesawat, dengan Lion Air memimpin sebanyak 112 pesawat dan Garuda Indonesia sebanyak 87 pesawat.

Industri penerbangan global diproyeksikan pulih sepenuhnya pada Februari 2024. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) melaporkan bahwa keuntungan bersih industri pada tahun 2024 diperkirakan mencapai sekitar Rp485 triliun dengan margin keuntungan bersih sebesar 3,1 persen.

Keuntungan bersih pada tahun 2023 diperkirakan sebesar Rp437 triliun dengan margin keuntungan bersih sebesar 3%.

Sumber

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

harga tiket pesawat


Populer

Potret Lautan Massa Aksi Penuhi Jalanan Depan Gedung Parlemen
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami