jurnalistika.id – Muncul isu terkait wacana pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan berkoalisi dengan pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung paslon Ganjar-Mahfud pun telah menanggapi isu ini. Salah satunya datang dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang mengatakan kedua kubu selalu berkomunikasi dan menyambung silaturahmi.
“Informal dan formal (komunikasi), kami lakukan bagaimana nantinya setelah 14 Februari itu,” kata Puan di Istora Senayan, Minggu (14/1/2024) lalu.
Baca juga: Menteri ESDM Tanggapi Soal Rencana Hapus Pertalite pada 2024
Sementara di sisi lain, capres nomor urut 1 Anies Baswedan juga mengaku terbuka peluang bersatu dengan kubu Ganjar-Mahfud apabila Pilpres 2024 masuk putaran kedua.
“Ya pokoknya semua peluang selalu ada,” kata Anies Baswedan di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Tak hanya itu, Presiden Partai keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu juga mengatakan partainya terbuka untuk bekerjasama dengan semua kalangan. Seperti diketahui PKS adalah bagian dari Koalisi Perubahan pengusung pasangan Anies-Muhaimin.
“Insyaallah saya terbuka pada semua kalangan karena kita nggak tahu apakah kita masuk, mudah-mudahan itu harapannya. Tapi nanti dengan siapanya kita juga nggak tahu juga,” kata Syaikhu di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).
Prabowo-Gibran Fokus Satu Putaran
Sementara itu, di tengah mencuatnya isu maupun wacana koalisi antara Anies dan Ganjar, Tim Pemenangan Nasional (TKN) justru tak mau ambil pusing karena ingin fokus satu putaran.
Hal ini disampaikan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. Ia juga mengaku tidak mempermasalahkan jika kubu Anies dan Ganjar saling menjalin komunikasi.
“Kami lebih senang komunikasi dengan rakyat langsung baik formal, non formal dan informal. Rakyat lebih senang dan mempunyai keinginan yang kuat agar pemilu bisa dilaksanakan satu putaran,” kata Nusron, dikutip detiknews.com, Selasa (16/1).
Nusron menambahkan, jika Pilpres 2024 berlangsung satu putaran maka bisa menghemat pengeluaran biaya. ia pun mengatakan orang yang memilih Prabowo-Gibran adalah mereka yang senang dengan penghematan uang.
“Lebih menghemat uang negara (Pemilu satu putaran) sebesar Rp 27 triliun. Yang memilih Prabowo Gibran sehingga menang satu putaran berarti orang yang pro penghematan uang negara,” ujarnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.