jurnalistika.id – Indonesia sedang mempertimbangkan penerapan bea masuk sebesar 200 persen untuk barang-barang impor dari China. Barang yang terkena dampak termasuk pakaian, baja, dan tekstil.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanggil Menteri Perindustrian Agus Gumiwang untuk membahas rencana tersebut. Agus diberi tenggat waktu dua minggu untuk menyelesaikan laporan kemajuan rencana ini.
“Itu bagian dari diskusi. Kami akan melaporkan kembali dalam dua minggu,” kata Agus Gumiwang, Selasa (2/7/2024).
Baca juga: Dirgantara Indonesia Segera Finalisasi Kontrak 24 Helikopter Black Hawk
Namun, Agus belum memberikan rincian lebih lanjut tentang diskusi dengan kementerian terkait lainnya. Industri tekstil Indonesia sedang menghadapi pemutusan hubungan kerja yang signifikan.
Hampir 50.000 pekerja industri tekstil telah diberhentikan tahun ini hingga awal Juni, menurut Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPN). Perusahaan-perusahaan enggan mengungkapkan identitas mereka karena potensi dampak dengan bank dan pembeli.
Think tank Celios mengaitkan PHK ini dengan masuknya tekstil China yang lebih murah. China adalah mitra dagang terbesar Indonesia.
Defisit perdagangan Indonesia dengan China pada Mei 2024 hampir tiga kali lipat menjadi Rp21 triliun, dari Rp8 triliun pada April, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Defisit perdagangan ini terutama disebabkan oleh impor mesin, peralatan mekanik, mesin listrik, dan plastik.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini