jurnalistika.id – Selebgram Ajudan Pribadi atau Akbar Pera menjadi tersangka kasus penggelapan uang. Netizen merasa heran bagaimana bisa sosok yang tampak kocak dan bicara terbata-bata itu dapat menipu orang.
Selebgram yang mengoleksi 1 Juta followers ini memang mengesankan sebagai orang yang kocak dengan gaya bicara terbata-bata. Contohnya, dalam satu unggahan yang dibagikan akun resmi Twiiter JNT.
Dalam video itu, Ajudan Pribadi tampak mengucapkan selamat ulang tahun kepada JNT yang ke-30 tahun. Dia mengenakan baju batik coklat.
“JNT seluruh Indonesia, JNT seluruh sabang sampe meroke sampe Jawa pulau-pulau selamat ulang tahun JNT,” ujarnya terbata bata.
Dengan cara bicara yang terbata-bata dan artikulasi yang kurang jelas membuat netizen heran, bagaimana bisa seseorang yang tidak lancar orasi bisa menipu orang?
“Kok bisa ada yg tertipu? Lah beliau kan ngomongnya kayak gitu ya?,” ujar salah satu warganet yang mengomentari salah satu utas di Twitter yang mengusung beritanya.
Selain itu bahasa yang dia ucapkan tidak teratur dan sulit dimengerti, sehingga banyak yang tidak percaya kalau Ajudan Pribadi menipu 1,3 M. Bahkan, beberapa warganet berspekulasi sang Ajudan sebagai tumbal.
“Dia kan sebagai buku tabungan pejabat” untuk sembuyiin harta mereka hahaaaa.. jadi tumbal deh mam**s,” ujar salah satu warganet.
Jejak Hidup Ajudan Pribadi
Sebelum terjerat kasus penipuan, Ajudan Pribadi berprofesi sebagai ajudan pengusaha besar. Dia kerap membagikan video dan fotonya ke media sosial dengan beberapa petinggi negara yang merupakan kolega bosnya.
Bukan hanya terlihat bergaul dengan para petinggi negara, ia sering terlihat memamerkan kendaraan mewah dan juga berlibur kesana-kemari. Sebelum menjadi ajudan Pribadi pengusaha besar, Akbar pernah mengalami pahitnya hidup.
Dulu dirinya pernah mencoba berbagai pekerjaan serabutan untuk memenuhi kebutuhan hari-harinya. Beberapa profesi yang pernah dijalankan mulai dari berjualan kacang, kuli bangunan dan tukang pijat.
Saat menjadi tukang pijat dirinya mendapat client yang akan menjadi cikal-bakal bosnya. Akbar diminta untuk membelikan rokok kemudian dirinya mengembalikan kembaliannya tanpa kurang sepserpun.
Karena kejujurannya akhirnya ajudan mendapat kepercayaan dari bos tersebut dan diangkat menjadi ajudan pribadinya. Selama menjadi ajudan hidup Akbar terbilang membaik.
Ajudan Pribadi Ditetapkan Jadi Tersangka Penipuan
Namun baru-baru ini Akbar ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan yang dilakukannya. Motif dari penipuan adalah menawarkan dua mobil mewah kepada temannya yang dibanderol ratusan juta.
Kemudian temannya terbujuk dan mentransfer beberapa uang secara berjalan hingga Rp 1,3 milyar. Namun setelah ditransfer semua uangnya, mobilnya tidak dikirim-kirim. Karena merasa tertipu akhirnya korban berinisial AL melapor ke polisi Jakbar.
Ketika diperiksa ke rumahnya tidak ada, menurut informasi rupanya Akbar melarikan diri ke Makassar. Dan sudah ditangkap oleh polres Makassar untuk diamankan.
Ketika ditanya untuk apa uang penggelapan yang ia dapat, Ia menjawab dengan bahasa yang lebih lancar. Akbar mengaku menggunakan uang hasil tipuan untuk biaya hidup.
“Buat kebutuhan hidup, itu saja,” jawabnya ketika ditanyai oleh polisi.
Baca berita dan ikuti jurnalistika di Google News, klik di Sini.
Anton (internship)