jurnalistika.id – Tiga bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto bicara gagasan di Universitas Gadjah Mada (UGM), DIY Yogyakarta, Selasa, (19/9/2023). Dalam acara yang diselenggarakan Mata Najwa itu bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies membeberkan misi utama dari perubahan.
“Kita sekarang bertanggung jawab untuk bisa menghasilkan keadilan kesetaraan, itulah misi utama dari perubahan. Apa terjemahannya?. Kami inginkan dan kami merencanakan agar akses pada fasilitas dasar setara,” kata Anies, dikutip dari saluran YouTube Najwa Shihab, Rabu (20/9/2023).
Anies kemudian menjelaskan, fasilitas dasar yang ia maksud adalah kesetaraan kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, kebutuhan pokok dasar dan penegakan hukum. Lantas Anies kemudian merinci satu per satu mengenai pembagian kesetaraan yang dia maksud, dimulai dari kesetaraan kesehatan.
“Kita menginginkan agar akses kepada kesehatan dari mulai ibu mengandung, bayi dalam kandungan, sampai dengan ketika mereka aktif termasuk perlindungan atas jaminan kesehatan,” tutur Anies.
Baca juga: Pendiri LSI Nilai Demokrat Bisa Beri Efek ke Prabowo Jika SBY Turun Gunung
Terkait kesetaran pendidikan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpendapat jika pendidikan itu seperti piramida. Semakin tinggi jenjangnya, akan semakin sedikit juga kursi yang tersedia.
Menurutnya, hal itu dikarenakan banyak anak-anak yang tersingkir dan tidak bisa mendapatkan pendidikan. Oleh sebab itu, Anies menilai penting untuk memberikan akses pendidikan kepada siapa saja.
“Minimal hingga pendidikan menengah dan pendidikan tinggi harus menjadi institusi yang bisa diakses oleh anak siapa saja. Bukan hanya anak kelas menengah serta biaya pendidikan yang terjangkau,” ujarnya.
Tentang Kesetaraan Lapangan Kerja
Selanjutnya, bacapres yang didukung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS itu menguraikan mengenai kesetaraan lapangan kerja. Misinya adalah ingin memperbanyak kota-kota sebagai pusat pengembangan perekonomian sehingga tidak hanya fokus di kawasan Jakarta dan Pulau Jawa.
“Kita menginginkan dan merencanakan kota-kota di Indonesia minimal 14 Kota menjadi mesin penggerak. Inilah yang memungkinkan bagi semua untuk bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang setara,” ungkap Anies.
Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo di Pilpres 2024, AHY Titipkan Agenda Perubahan
Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melihat Indonesia membutuhkan perbaikan biaya kebutuhan dasar yang lebih baik. Sehingga ia akan memerangi para mafia pertanian yang merusak harga para petani dan menghalangi kesejahteraan mereka.
“Mafia-mafia terkait produk pertanian harus diperangi secara tuntas karena merekalah sumber masalah,” katanya.
Pemberantasan Korupsi Jadi Prioritas Penting
Kemudian terkait fasilitas dasar terakhir mengenai penegakan hukum yang dibicarakan Anies di agenda tiga bacapres bicara gagasan, negeri ni harus punya kesempatan maju. Namun, selama kepastian pengakan hukum belum menjadi prioritas, tata kelola pemerintah tidak akan berjalan baik.
“Pemberantasan korupsi menjadi prioritas penting penegakan hukum yang adil menjadi prioritas dan membuat pengadilan kita menjadi pengadil ini adalah aspek yang membuat Indonesia kita bisa take off,” ujarnya.
Dalam melaksanakan semuanya, Anies mengatakan kata kuncinya terletak pada pelaksanaan keadilan di semua sektor. Jika hal itu terpenuhi maka Kalimat Bhinneka Tunggal Ika juga idak akan lagi hanya sekedar logo saja.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di Sini.
