Jurnalistika.id – Masyarakat Indonesia masih harus berhadapan dengan berbagai jenis infeksi dan penyakit, Ada beberapa penyakit yang hingga saat ini masih menjadi “ciri khas” indonesia. Penyakit-penyakit inilah yang dinamakan penyakit endemik.
Penyakit endemik adalah penyakit yang terus-menerus ada di suatu daerah tertentu dan tidak menyebar dengan cepat ke daerah lainnya. Contoh penyakit endemik di Indonesia adalah malaria, demam berdarah dengue (DBD), hingga kaki gajah.
Selain ketiga penyakit itu, rupanya masih ada beberapa penyakit lain yang masih betah bertahan di Indonesia dan menjadi endemik. Anda juga harus tahu, bahwa istilah endemik tidak sama dengan epidemik apalagi pandemik. Seperti apa perbedaannya?
Perbedaan Endemik, Epidemik, dan Pandemik
Dalam proses penyebaran suatu penyakit, ada beberapa tingkatan yang akan dilalui. Bisa saja, penyakit endemik berkembang menjadi epidemik. Lalu jika penyebarannya meluas hingga ke seluruh dunia, kondisi ini akan menjadi pandemik.
Jika penanganan pandemik atau epidemik dilakukan dengan baik, kondisi tersebut bisa kembali menjadi penyakit endemik sebelum akhirnya hilang sama sekali. Masih bingung? Berikut ini penjelasannya melansir dari sehatq.com.
- Endemik
Penyakit endemik muncul di area tertentu dan tidak menyebar ke area lain dengan cepat. Penyakit endemik kemunculannya terjadi secara konstan dan bisa diprediksi.
Contoh penyakit Endemik adalah malaria di Papua atau DBD yang terjadi di berbagai provinsi Indonesia saat musim hujan tiba. Jumlah penderita penyakit endemik pun biasanya tidak akan terlalu jauh berbeda dari tahun ke tahun.
Saat jumlah penderita penyakit endemik jumlahnya meningkat di luar prediksi tapi kejadiannya masih bertahan di area yang sama, maka penyakit tersebut bisa dikategorikan sebagai hiperendemik.
- Epidemik
Suatu penyakit dikatakan sebagai epidemik apabila sudah mewabah ke lebih dari satu area, dengan tingkat penyebaran yang cepat dan sulit diprediksi.
Hal tersebut terjadi pada kasus infeksi Covid-19, misalnya. Saat baru tersebar di Tiongkok dan negara-negara sekitarnya seperti Hongkong dan Taiwan, maka penyakit ini masih disebut sebagai epidemik.
Contoh epidemik lain yang pernah atau masih terjadi adalah penyebaran penyakit Ebola di negara-negara Afrika Barat dan penyebaran virus Zika di negara-negara Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Bisa dilihat, bahwa penyebaran kedua penyakit ini “hanya” terjadi di negara-negara dalam satu wilayah atau teritori.
- Pandemik
penyakit dikatakan pandemik apabila tingkat penyebarannya sudah menjangkau seluruh dunia
Pandemi adalah tingkat penyebaran penyakit yang paling tinggi. Suatu penyakit dikatakan pandemik apabila sudah menyebar secara cepat ke seluruh dunia dengan tingkat infeksi yang tinggi.
Infeksi Covid-19 bukanlah penyakit pandemik yang pertama kali terjadi.
Sebelum ini, dunia sudah melewati beberapa pandemik, seperti pandemic Flu Babi akibat virus H1N1 pada 2009. Kala itu, flu babi menginfeksi kurang lebih 1,4 miliar orang di seluruh dunia dan membuat ratusan ribu orang kehilangan nyawa.
Lalu pada tahun 1918-1920, dunia juga mengalami pandemik spanish flu yang menginfeksi kira-kira 500 juta orang di seluruh dunia. Sementara itu, salah satu pandemik terburuk yang pernah tercatat dalam sejarah adalah pandemik Black Plague atau Black Death. Pandemik ini menewaskan lebih dari setengah populasi benua Eropa kala itu.
Indonesia sendiri hingga saat ini masih menjadi tuan rumah cukup banyak penyakit endemik. Setiap tahunnya, angka infeksi penyakit ini tergolong konstan. Namun, ada beberapa kejadian yang mencatatkan peningkatan jumlah penderita.
Beberapa Penyakit Kategori Endemik di Indonesia
- Demam Berdarah Dengue (DBD)
Setiap tahunnya, pasien DBD tidak pernah absen mengunjungi rumah sakit di Indonesia, terutama saat musim hujan. Penyakit yang menyebar karena nyamuk Aedes aegypti ini memang masih menjadi langganan endemik di beberapa negara Asia Tenggara.
Menurut perkiraan, sekitar 50-100 juta orang sudah terinfeksi virus dengue. Selain bisa menyebabkan DBD, virus ini juga bisa menyebabkan terjadinya yellow fever dan infeksi virus zika. Virus dengue pun membuat sekitar 500.000 orang menjalani rawat inap di rumah sakit setiap tahunnya di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, upaya untuk menekan angka infeksi DBD dengan kampanye 3M plus dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang barang bekas serta menghindari gigitan nyamuk terus dilakukan.
- Hepatitis A
Hepatitis A juga masih masuk dalam penyakit kategori endemik di Indonesia. Penyakit akibat virus dengan nama yang sama ini, menular melalui makanan yang terkontaminasi. Sanitasi yang buruk juga menjadi salah satu penyebab utama penyakit ini bisa menyebar.
Untuk mencegah penyebaran hepatitis A, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memasukkan vaksin penyakit ini sebagai salah satu imunisasi yang direkomendasikan. Vaksinasi bisa mulai sejak anak berusia 2 tahun sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu antarvaksin 6-12 bulan.
Penyakit Endemik di Indonesia Lainnya
- Rabies
Rabies penyakit endemik di Indonesia, terutama di pulau Bali dan Nusa Tenggara Timur. Dua provinsi tersebut pernah mengalami wabah rabies pada 2008-2010.
Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan umumnya berasal dari gigitan anjing liar. Binatang seperti kelelawar dan rubah juga bisa membuat manusia tertular rabies.
Orang yang terinfeksi rabies akan mengalami gejala seperti demam, mual, sulit menelan, banyak mengeluarkan air liur, insomnia, hingga lumpuh sebagian. Pada banyak kasus, rabies bahkan berakhir dengan kematian.
Meski begitu, saat ini sudah tersedia vaksin rabies yang dapat secara bebas dan efektif untuk mencegah penularan.
- Malaria
Malaria adalah penyakit yang awalnya berasal dari gigitan nyamuk Anophelespembawa parasit plasmodium. Di beberapa daerah di Indonesia, malaria masih menjadi endemik.
Parasit penyebab malaria akan masuk ke hati tubuh individu yang terkena gigitan nyamuk, dan berkembang di sana. Lalu setelah membesar, parasit akan masuk ke aliran darah dan menyebabkan berbagai gangguan pada sel darah merah.
- Kaki gajah
Kaki gajah masih jadi penyakit Endemik di Indonesia
Filariasis atau Kaki gajah juga merupakan penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk pembawa larva cacing roundworm. Ada 3 jenis cacing yang dapat menyebabkan filariasis yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Seiring berjalannya waktu, cacing ini akan berkembang dan menyerang sistem limfatik.
Hal inilah yang membuat terjadinya pembengkakan di tubuh penderita filariasis. Pembengkakan yang paling sering terjadi memang di area kaki. Namun, penyakit ini pun bisa menyebabkan pembengkakan di anggota tubuh lain seperti dada hingga organ vital.
Untuk mencegah penyebaran penyakit endemik, perlu usaha dan kerjasama dari pihak yang berwenang maupun masyarakat. Sehingga, angka kejadian penyakit-penyakit di atas bisa terus menurun dan lama-kelamaan hilang sama sekali.