jurnalistika.id – Varian baru covid-19 jenis Omicron menghebohkan Indonesia. Namun, kira-kira apa ya yang membedakan varian jenis Omicron dengan Delta yang juga sempat membuat heboh sebelumnya?
Sebuah perusahaan asuransi kesehatan di Afrika Selatan menyebutkan, Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan.
Selain itu kemungkinan hilangnya indera perasa dan indera penciuman juga lebih kecil.
Beda Gejala Omicron dan Delta
Gejala dari kedua varian ini hampir serupa seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk kering, dan nyeri otot. Pasien yang terpapar jenis Omicron cenderung merasakan mual dan gastrointestinal lebih sering.
National Institute of Health menemukan sekitar 48% pasien virus corona melaporkan kehilangan indra penciuman dan sekitar 41% kehilangan indra perasa.
Beda halnya dengan di Norwegia, hasil analisis kecil menemukan sekitar 23% pasien melaporkan kehilangan indra perasa dan hanya 12% kehilangan indra penciuman.
Tetapi perbedaan hilangnya indra penciuman dan perasa ini masih tidak jelas apakah oleh faktor Omicron atau faktor lain seperti vaksinasi.
Tingkat Keparahan
Melansir New York Times, orang yang terpapar Omicron kemungkinan mengalami lebih banyak masalah pencernaan seperti muntah dan diare karena terinfeksinya beberapa sel di saluran pencernaan oleh virus.
Jenis varian Omicron maupun Delta mempunyai kesamaan yaitu menyebabkan kelelahan. Kelelahan bisa menjadi efek jangka panjang karena infeksi Covid-19.
Cara membedakan kelelahan akibat Covid-19 dengan kelelahan umum, Anda bisa memperhatikan dari panjang dan tingkat keparahan gejalanya. Jika kelelahan tidak membaik setelah istirahat kemungkinan besar penyebabnya adalah Covid-19.
Vaksinasi
Kasus jenis Omicron cenderung lebih ringan pada pasien yang telah vaksinasi daripada pasien yang belum vaksinasi.
Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian Covid-19 di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa pasien jenis Delta yang telah vaksinasi cenderung mengalami sakit kepala, hidung tersumbat, dan nyeri sinus yang menyerupai flu biasa.
Sedangkan, pasien yang belum vaksinasi lebih memungkinkan mengalami gejala parah seperti sesak napas dan batuk. Gejala tersebut juga mungkin berlaku bagi pasien jenis Omicron.
Sampai saat ini, vaksinasi dan mengikuti pedoman CDC (Centers for Disease Control) untuk jarak sosial, pengujian dan karantina adalah pilihan terbaik untuk perlindungan terhadap jenis Omicron dan jenis Covid-19 lainnya.
Baca juga: Sudah Masuk RI: Ini Gejala dan Cara Mendeteksi Virus Omicron