jurnalistika.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk mengkoordinasikan bantuan kepada korban terdampak gempa Turki dan Suriah. Saat ini, bantuan tersebut sudah dikoordinasikan pengirimannya oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Menko PMK Muhadjir Efendy mengatakan, pihaknya sudah menerima arahan dari presiden untuk mengkoordinasikan pengiriman bantuan tersebut.
“Saya tadi baru menghadap Presiden tentang rencana pemerintah untuk memberikan bantuan di Turki dan Suriah. Intinya Presiden memberikan perintah kepada Menko PMK untuk mengkoordinasikan bantuan ke Turki dan Suriah secepat mungkin,” kata Muhadjir, dikutip dari keterangan pers di situs Kemenko PMK, Jumat (10/2/2023).
Ia menyebutkan, dalam kesepakatan rapat yang digelarnya, pemerintah RI mengutamakan pemberian bantuan berupa Tim Emergency Medical Team (EMT), Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR). Kemudian dukungan logistik peralatan dan kebutuhan dasar masyarakat pasca bencana.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 15.383 Jiwa, 50 Ribu Terluka
Bantuan untuk Korban Gempa Turki Sesuaikan Kebutuhan
Kepala BNPB, Suharyanto menyampaikan bahwa pembiayaan pemberian bantuan kepada Turki dan Suriah dapat menggunakan dana siap pakai. Mengingat suhu udara di Turki dan Suriah tengah dingin, pihaknya akan mengirimkan beberapa bahan logistik seperti selimut yang memang sangat diperlukan.
“Karena di sana sedang winter, matras, baju dingin, keranjang, detergen dan lainya. Selain itu, pemerintah juga perlu segera mengirimkan tenaga medis dan SAR,” ujar Suharyanto.
“Kementerian Kesehatan akan memberangkatkan 6,8 ton logistik kesehatan yang akan dikirimkan sesuai perencanaan prosedur medik yang telah direncanakan pada minggu pertama dan kedua,” tambahnya.
Korban Gempa WNI di Turki
KBRI di Ankara menyampaikan saat ini ada 2 WNI, ibu dan anak, yang menjadi korban meninggal dunia dalam bencana itu. Mereka satu keluarga, suaminya yang berkebangsaan Turki juga meninggal.
Selain itu ada 10 WNI yang mengalami luka-luka dan sudah ditangani. Adapun 5 WNI lainnya, sampai saat ini masih hilang kontak.
Seperti diberitakan, gempa berkekuatan 7,8 skala richter melanda perbatasan Turki-Suriah pada 6 Februari 2023 dini hari. Gempa tersebut telah menghancurkan berbagai infrastruktur, bangunan serta rumah warga.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.
(fsy/red)

