jurnalistika.id – Ketegangan global makin memanas. Perseteruan negara Iran dan Israel yang memicu saling serang instalasi militer telah memunculkan kekhawatiran dunia akan meletusnya Perang Dunia Ketiga.
Iran sudah meluncurkan rudal ke wilayah Israel, sementara Amerika Serikat, sekutu utama Tel Avi, siap turun tangan bila konflik makin meluas.
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti ini, banyak orang mulai bertanya-tanya tentang ke mana harus pergi jika dunia terbakar oleh perang skala global?
Beberapa negara dinilai punya kombinasi lokasi, netralitas politik, hingga kekuatan alam yang bisa membuat mereka jadi tempat berlindung. Termasuk di antaranya Indonesia.
10 Negara Paling Aman Jika PD 3 Pecah
Berikut telah dirangkum dari berbagai sumber 10 negara yang disebut-sebut sebagai tempat paling aman jika Perang Dunia Ketiga pecah.
1. Islandia
Negara kecil di utara ini bisa dibilang salah satu tempat paling damai di muka bumi. Tidak memiliki tentara permanen, jarang terlibat konflik geopolitik, dan secara geografis terisolasi dari pusat-pusat ketegangan global.
Baca juga: SBY Ingatkan Dunia di Ambang Malapetaka jika Perang Iran-Israel Tak Terkendali
Islandia juga punya tingkat kejahatan sangat rendah dan jaringan sosial yang kuat, menjadikannya pilihan ideal untuk bertahan di masa genting.
2. Selandia Baru
Dengan posisi geografis di ujung Pasifik Selatan, Selandia Baru memiliki keunggulan lokasi yang sulit dijangkau oleh konflik bersenjata besar.
Negara ini juga punya catatan netralitas yang panjang dan menduduki posisi kedua di Indeks Perdamaian Global. Kondisi alamnya mendukung pertanian mandiri dan sumber daya melimpah.
3. Swiss
Nama Swiss nyaris identik dengan netralitas. Negara ini sudah tidak ikut perang sejak abad ke-19, dan memiliki sistem pertahanan sipil yang sangat terstruktur.
Mulai dari bunker nuklir bawah tanah hingga wilayah pegunungan yang sulit ditembus, Swiss bisa jadi tempat paling aman di tengah konflik global yang tak terduga.
4. Argentina
Kaya akan lahan pertanian dan air tawar, Argentina dinilai mampu bertahan dari bencana kelaparan global sekalipun. Letaknya di ujung selatan dunia juga membuat negara ini relatif jauh dari garis depan konflik global yang biasanya berpusat di kawasan Eurasia atau Timur Tengah.
5. Greenland
Pulau terbesar di dunia yang jadi bagian dari Denmark ini sering luput dari perhatian karena populasinya yang kecil dan geografisnya yang ekstrem. Namun justru itulah keunggulannya—tidak menjadi target strategis bagi negara mana pun. Netralitasnya juga didukung oleh keterpencilan lokasi.
6. Fiji
Negara kepulauan di tengah Samudra Pasifik ini dikenal damai dan jauh dari percaturan politik global. Selain memiliki sumber daya alam yang cukup, Fiji secara geografis juga berada di zona yang sangat jarang terlibat konflik militer. Dalam kondisi dunia tidak aman, pulau kecil ini bisa jadi tempat persembunyian alami.
7. Afrika Selatan
Negara ini punya semua modal untuk bertahan di tengah krisis besar: tanah subur, akses air bersih, sumber daya alam melimpah, dan infrastruktur modern.
Letaknya di bagian selatan benua Afrika juga menjauhkannya dari pusat konflik global seperti Eropa, Asia Barat, atau Asia Timur.
8. Tuvalu
Dengan populasi hanya sekitar 11.000 jiwa, negara ini tergolong kecil dan tidak strategis bagi kekuatan militer dunia. Letaknya di tengah-tengah Samudra Pasifik membuatnya sulit dijangkau dan karena itulah tidak menjadi target menarik dalam perang global.
9. Chili
Chili punya keunikan geografis, negara memanjang dari utara ke selatan di tepi barat Amerika Selatan, dikelilingi Pegunungan Andes dan Samudra Pasifik.
Wilayahnya luas dan kaya akan sumber daya, serta memiliki infrastruktur yang baik. Dalam skenario perang besar, negara ini bisa jadi jalur logistik penting sekaligus tempat perlindungan alami.
10. Indonesia
Tak banyak yang menyadari bahwa Indonesia punya posisi geopolitik yang cukup unik. Dengan prinsip politik luar negeri “bebas dan aktif”, Indonesia tidak pernah secara resmi berpihak dalam blok militer dunia mana pun.
Presiden Sukarno sejak awal kemerdekaan menekankan pentingnya netralitas demi perdamaian global. Sampai hari ini, semangat itu terus dijaga.
Lokasi Indonesia yang cukup jauh dari pusat konflik Timur Tengah maupun Eropa, serta kekuatan domestik yang besar, membuat negara ini punya peluang untuk tetap aman bila konflik global benar-benar terjadi.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

