jurnalistika.id – Tidak ada salahnya menyajikan makanan khas daerah pada acara HUT RI ke-80 yang berlangsung pada 17 Agustus 2025 mendatang. Justru akan membuat warga menjadi lebih tertarik, karena bisa memanjakan lidah.
Terlebih Indonesia dikenal dengan keragaman budaya, termasuk dalam hal makanan. Jika menjelajah dari Sabang sampai Merauke, tiap daerah punya hidangan khas yang mencerminkan sejarah, bahan lokal, hingga filosofi hidup masyarakatnya.
Merayakan kemerdekaan dengan menyantap makanan tradisional adalah bentuk cinta tanah air yang sederhana, namun bermakna.
Baca juga: 7 Kue Tradisional Bernuansa Merah Putih, Cocok untuk Perayaan HUT RI ke-8
17 Makanan Khas Daerah Spesial Rayakan HUT RI ke-80
Berikut ini 17 makanan khas daerah dari berbagai penjuru Nusantara yang bisa kamu sajikan untuk memeriahkan HUT RI ke-80 bersama keluarga, tetangga, atau komunitas.
1. Rendang – Sumatera Barat
Masakan ikonik asal Minangkabau ini dikenal sebagai salah satu makanan terenak di dunia. Terbuat dari daging sapi yang dimasak dengan santan dan rempah khas selama berjam-jam.
Rasanya gurih, pedas, dan kaya bumbu, dengan tekstur empuk dan kuah kental berwarna cokelat gelap. Rendang melambangkan kesabaran dan filosofi hidup orang Minang: sabar, dalam, dan berproses.
2. Pempek – Palembang, Sumatera Selatan
Terbuat dari ikan tenggiri dan sagu, pempek menjadi kuliner favorit dari kota Palembang. Cita rasanya berpadu antara gurih pempek dan asam-pedas dari kuah cuko berbahan cuka, cabai, dan gula.
Jenisnya beragam, dari kapal selam hingga lenjer dan adaan.
Pempek mencerminkan inovasi masyarakat pesisir yang memanfaatkan hasil laut secara optimal.
3. Gudeg – Yogyakarta
Gudeg adalah makanan manis dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula merah. Disajikan dengan krecek, ayam opor, dan telur pindang, gudeg menggambarkan kelembutan karakter masyarakat Jawa.
Warnanya cokelat keemasan dengan rasa gurih-manis yang unik dan khas. Gudeg menyiratkan filosofi hidup yang tenang, sabar, dan menghargai proses.
4. Ayam Betutu – Bali
Ayam utuh yang dibumbui base genep dan dipanggang dalam waktu lama hingga empuk. Rasa pedas dan harum rempah membuat ayam betutu jadi favorit saat upacara adat maupun perayaan.
Hidangan ini sarat makna spiritual dalam tradisi Bali, melambangkan persembahan dan penghormatan. Kini, betutu juga jadi ikon kuliner wisatawan mancanegara di Pulau Dewata.
5. Papeda – Papua & Maluku
Papeda terbuat dari sagu yang dimasak menjadi bubur bening dan lengket. Biasanya disantap dengan ikan kuah kuning dan sambal rica.
Teksturnya unik, kenyal dan berserat, mencerminkan alam Papua yang kaya akan pangan lokal. Papeda mengajarkan penghargaan terhadap hasil alam dan hidup sederhana.
6. Sate Madura – Jawa Timur
Potongan daging ayam atau kambing yang dibakar dan disiram saus kacang kental manis pedas. Sate Madura terkenal dengan bumbu kacangnya yang khas dan aroma bakaran arang.
Biasanya disajikan dengan lontong atau nasi. Sate ini menjadi simbol jajanan rakyat yang merakyat dan mudah ditemukan di seluruh Indonesia.
7. Nasi Liwet – Solo, Jawa Tengah
Nasi gurih yang dimasak dengan santan, disajikan bersama ayam suwir, telur, dan sayur labu. Cita rasa gurih dan lembutnya nasi berpadu dengan aroma daun salam dan serai.
Nasi liwet biasanya disajikan dalam tradisi makan bersama (liwetan).
Tradisi ini melambangkan kebersamaan, kesederhanaan, dan gotong royong.
8. Tinutuan (Bubur Manado) – Sulawesi Utara
Bubur sehat yang terdiri dari nasi, labu, bayam, jagung, dan kemangi.
Disajikan dengan sambal roa atau ikan asin, menjadikannya kaya rasa dan aroma.
Tinutuan menggambarkan kekayaan alam Sulawesi dan semangat hidup sehat. Dikenal juga sebagai “bubur bebas daging” yang ramah vegetarian.
9. Lemper – Jawa dan sekitarnya
Camilan dari ketan isi abon atau ayam suwir, dibungkus daun pisang dan dikukus. Teksturnya kenyal dan gurih, cocok sebagai kudapan ringan saat perayaan.
Lemper punya makna “melekat” atau erat, simbol persatuan dan kebersamaan. Bentuknya mungil tapi penuh makna filosofis khas Jawa.
10. Ikan Bakar Rica – Sulawesi Selatan
Ikan laut segar dibakar lalu disiram sambal rica berbahan cabai, bawang, dan jeruk nipis. Pedas dan segarnya sambal menyatu dengan daging ikan yang lembut.
Menu ini menunjukkan teknik masak sederhana namun menghasilkan cita rasa kuat. Sering disajikan saat kumpul keluarga dan acara syukuran.
11. Sayur Asem – Betawi dan Jawa Barat
Sayur berkuah bening asam segar dengan isi jagung, melinjo, labu, dan kacang panjang. Rasanya asam manis dengan sentuhan gurih dari bumbu bawang dan terasi.
Sayur asem mencerminkan kesederhanaan dan kekayaan sayur lokal.
Sering disajikan bersama lauk gorengan dan sambal terasi.
12. Seruit – Lampung
Olahan ikan bakar yang dicampur sambal terasi, tempoyak (durian fermentasi), dan lalapan. Rasanya kuat, perpaduan asam-pedas-manis yang unik.
Seruit biasa disajikan saat acara adat sebagai simbol kebersamaan.
Hidangan ini menggambarkan identitas kuliner masyarakat Lampung Pepadun.
13. Saksang – Sumatera Utara (Batak)
Masakan daging babi atau anjing dengan darah dan rempah khas seperti andaliman. Rasanya pedas, gurih, dan beraroma kuat, melambangkan keberanian dan adat Batak.
Saksang menjadi sajian wajib dalam pesta adat Batak seperti pernikahan atau syukuran. Simbol penghormatan terhadap leluhur dan budaya asli.
14. Pallubasa – Makassar, Sulawesi Selatan
Sup kental dari jeroan sapi dengan kelapa sangrai, disajikan bersama telur mentah. Rasanya gurih dan khas dengan aroma rempah Makassar yang pekat.
Pallubasa jadi saingan berat coto Makassar sebagai ikon kuliner setempat. Hidangan ini menunjukkan keberanian eksplorasi rasa dan bahan.
15. Sop Konro – Bugis-Makassar
Sup iga sapi dengan kuah hitam pekat dari kluwek dan rempah-rempah. Dagingnya empuk, kuahnya pekat dan menggoda dengan rasa khas.
Biasanya disantap dengan burasa atau ketupat. Melambangkan kekuatan dan semangat tangguh masyarakat Bugis.
16. Kue Lapis Legit – Peranakan Tionghoa-Indonesia
Kue lapis berlapis-lapis dengan rasa manis legit dan aroma rempah seperti kayu manis. Setiap lapisan dibakar satu per satu, simbol kesabaran dan ketelitian.
Lapis legit jadi suguhan klasik saat perayaan, termasuk HUT RI.
Warisan budaya kuliner hasil akulturasi yang mendalam.
17. Es Doger – Jakarta dan Jawa Barat
Minuman penutup manis dari campuran tape, ketan hitam, kelapa, dan susu kental manis. Rasa manis, asam, dan tekstur kenyal segar cocok untuk perayaan kemerdekaan yang meriah.
Es doger sering dijajakan saat karnaval dan bazar rakyat.
Menjadi simbol kemeriahan rakyat dalam menyambut hari besar.
Baca juga: 6 Hidangan Favorit Para Pahlawan, Bisa Disajikan Saat HUT RI ke-80
Melalui ragam kuliner tradisional, masyarakat bisa merayakan kemerdekaan tidak hanya dengan upacara, tapi juga melalui makanan yang menyatukan. Setiap suapan adalah warisan, setiap hidangan adalah jati diri bangsa.
HUT ke-80 RI menjadi momentum tepat untuk kembali menyadari bahwa kekayaan Indonesia tak hanya soal budaya dan alam, tapi juga rasa.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

