jurnalistika.id – Dua pabrik sepatu di Kabupaten Tangerang, Banten, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan secara besar-besaran. Peristiwa ini menambah gelombang PHK yang belakangan terjadi di Indonesia.
Dua pabrik sepatu besar di wilayah tersebut terpaksa merumahkan ribuan pekerjanya akibat menurunnya pesanan dari pemegang merek.
Informasi ini diungkap langsung oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, yang memastikan bahwa PHK massal telah terjadi di PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.
Baca juga: 2 Pabrik Sepatu di Tangerang PHK Ribuan Karyawan, Apa Penyebabnya?
Menurutnya, serikat pekerja di tingkat perusahaan terus berusaha mencari solusi melalui perundingan dengan pihak manajemen.
“Saya sudah mendapatkan laporan dari pimpinan SPSI tingkat perusahaan dan terus melaporkan perkembangan perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan,” ujar Andi Gani dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).
Penurunan Pesanan Jadi Penyebab Utama
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Septo Kalnadi, menjelaskan penyebab utama PHK massal ini adalah berkurangnya pesanan dari pemegang merek.
Situasi ini berdampak langsung pada keberlangsungan produksi di kedua pabrik tersebut.
“Order dari pemegang merek yang kurang sehingga mereka tidak mendapatkan order. Tidak mendapatkan order sehingga kan dari order itu mereka akan melakukan PHK,” ungkap Septo.
Kondisi ini diperparah oleh fakta bahwa salah satu dari dua perusahaan tersebut merupakan pemasok utama beberapa seri sepatu untuk merek global ternama seperti Nike.
Baca juga: Ular Sanca ‘Teror’ Warga Taman Mangu di Tengah Banjir Tangsel
Ketika permintaan dari brand tersebut turun, otomatis kapasitas produksi di pabrik berkurang dan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
Ribuan Pekerja Terkena Dampak
Berdasarkan data yang dihimpun, PHK massal ini berdampak pada ribuan karyawan. PT Adis Dimension Footwear tercatat telah merumahkan sekitar 1.500 pekerja.
Sementara itu, PT Victory Ching Luh sedang dalam proses melakukan PHK terhadap sekitar 2.000 karyawannya.
Gelombang PHK ini menjadi pukulan telak bagi pekerja di sektor manufaktur, khususnya industri alas kaki, yang selama ini menjadi salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di Tangerang.
Banyak dari mereka yang kini harus mencari pekerjaan baru di tengah kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih.
Serikat Pekerja Minta Solusi Konkret
Serikat pekerja terus berupaya agar kebijakan PHK massal ini dapat diminimalisir atau setidaknya dilakukan dengan tetap mengedepankan hak-hak karyawan.
Salah satu tuntutan mereka adalah adanya kompensasi yang adil bagi pekerja yang terkena PHK serta upaya dari pemerintah untuk mencari solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Di sisi lain, pihak pemerintah diharapkan dapat menjembatani kepentingan pekerja dan perusahaan, termasuk dengan mencari cara agar industri manufaktur di Indonesia tetap kompetitif dan tidak terlalu bergantung pada pesanan dari pemegang merek luar negeri.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
Sumber: DetikFinance
