jurnalistika.id – Longsor tambang emas di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Pulau Sulawesi Gorontalo menyebabkan sedikitnya 20 orang meninggal dunia. Insiden naas ini dipicu oleh hujan deras semalaman yang terjadi pada Minggu (7/7/2024) sebelum fajar.
Menurut juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, lokasi tambang sangat sulit dijangkau. Akses ke lokasi hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama sembilan jam.
Pada Senin malam, operasi pencarian dihentikan karena hujan lebat dan risiko longsor susulan. Hingga kini, lebih dari 50 warga masih belum ditemukan.
Baca juga: BPK Ungkap Aset Senilai Rp2,08 Miliar Milik Pemkot Tangsel Raib
Sebanyak sembilan jenazah ditemukan lagi pada Selasa. Banyak penambang yang tidur di dalam terowongan saat longsor terjadi sekitar pukul 3 pagi, membuat upaya penyelamatan semakin sulit.
Shelter darurat dan terowongan di tempat tersebut runtuh akibat longsor, menambah kesulitan tim penyelamat. Area tersebut tidak dapat diakses oleh kendaraan bermotor.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini