jurnalistika.id – Kasus dua orang ibu yang mencabuli anak kandungnya sendiri masih terus ditelusuri oleh polisi. Terbaru ada dugaan keterlibatan sindikat atau jaringan pornografi yang menjadi dalang di balik kasus ini.
Namun, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak belum menjelaskan secara detail terkait dugaan tersebut. Hanya saja, pihaknya kini tengah berupaya memburu pemilik akun yang meminta dua ibu mencabuli anak kandungnya itu.
“Tidak menutup kemungkinan ada sindikat ataupun jaringan dalam tindak pidana video ini,” Ade Safri di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Kamis (27/6/2024).
Baca juga: Kasus Ibu Cabuli Anak di Tangsel: Polisi Buru Akun Facebook Si ‘Tukang Suruh’
“Saat ini kita sedang melakukan penelusuran (tracing). Kita lakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap semua yang terlibat,” sambungnya.
Ade Safri menambahkan, terkait dugaan sindikat di balik kasus ini bukan tanpa alasan. Mengingat, kejadian tidak hanya dialami oleh seorang ibu saja.
“Tindak pidana ini (Pencabulan terhadap anak) bukan satu kasus saja yang terungkap. Makanya kami tak menutup kemungkinan terkait adanya sindikat di balik semua ini,” ujarnya.
Kasus Ibu Cabuli Anak di Tangsel dan di Bekasi
Sebelumnya, sempat heboh tentang video pencabulan ibu terhadap anak kandungnya yang beredar di media sosial. Pertama didapati kejadian dilakukan oleh seorang ibu di Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial R (22) yang merekam aksinya pada Juli 2024.
Tak lama setelah R menyerahkan diri ke pihak kepolisian, ditemukan lagi kasus serupa yang dilakukan seorang ibu di Bekasi berinisial AK (26). ia merekam video pada Desember 2023.
Baca juga: Tak Cuma di Tangsel, “Icha Shakila” Juga Suruh Ibu Cabuli Anak di Bekasi
Keduanya mengaku melakukan perbuatannya karena diiming-imingi sejumlah uang oleh Facebook yang mengatasnamakan Icha shakila. Namun, ternyata mereka justru menjadi korban penipuan, uang yang dijanjikan tidak ada meski sudah menuruti permintaan Icha Shakila.
Polisi kemudian menelusuri pemilik akun Facebook Icha Shakila, lalu terungkap juga ternyata pemilik aslinya adalah S yang juga menjadi korban serupa. Merasa malu, S langsung menutup akunnya.
Setelah polisi melanjutkan penelusuran, terkuak perempuan berinisial M, sosok di balik akun Faceebok palsu Icha Shakila. Ada dugaan M termasuk dalam sindikat meskipun masih perlu dilakukan penyelidikan lebih.
“Apakah M termasuk sindikat atau tidak, ini masih kami dalami,” kata Ade Safri.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
