jurnalistika.id – Manchester United (MU) berada di ambang final Liga Europa usai membawa keunggulan agregat 3-0 atas Athletic Bilbao. Leg kedua semifinal akan digelar di Old Trafford, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB.
Skuad Setan Merah hanya butuh hasil imbang untuk mengamankan tiket ke San Mames, tempat laga puncak digelar pada 21 Mei mendatang.
Keunggulan besar yang diperoleh di leg pertama di San Mames pekan lalu menjadi modal penting bagi MU. Meski begitu, pelatih Ruben Amorim tetap menolak anggapan bahwa timnya sudah pasti lolos.
“Kalau melihat musim kami, apa pun bisa terjadi. Satu gol bisa mengubah segalanya, momentum pertandingan, kartu merah, Anda lihat sendiri pekan lalu. Kami bertarung untuk memenangkan pertandingan ini,” ujarnya.
Baca juga: PSG vs Arsenal di Liga Champions: Misi Arteta Gagalkan Malam Spesial Enrique
Amorim menegaskan meskipun secara statistik United dalam posisi yang sangat diunggulkan, fokus dan determinasi tetap harus dijaga sejak menit pertama.
“Saya merasa kami tetap perlu mencetak gol untuk memastikan tiket ke final. Kami harus siap menderita untuk mencapainya,” tambahnya.
MU sendiri punya catatan kandang yang mentereng di kompetisi ini. Mereka tidak terkalahkan dalam 17 laga kandang terakhir di fase gugur Liga Europa. Hal itu makin memperkuat keyakinan fans bahwa The Red Devils bisa menuntaskan tugas tanpa kejutan.
Athletic Club datang ke Manchester tanpa dua pemain andalan mereka, yakni kakak-beradik Nico dan Inaki Williams. Kehilangan dua pemain kunci tentu mereduksi daya dobrak tim tamu.
Namun, Amorim mengingatkan bahwa absennya mereka tidak lantas membuat MU bisa lengah.
“Itu tidak masalah. Kami tetap harus siap dengan semua kemungkinan,” katanya.
Ambisi untuk Menang di Kandang
Sementara itu, winger muda Alejandro Garnacho menegaskan betapa pentingnya laga ini untuk masa depan klub. Ia menyebut laga melawan Bilbao sebagai awal dari perjuangan untuk meraih gelar.
“Kami akan menghadapi pertandingan seperti skor 0-0 dan mencoba memenangkan pertandingan, bukan hanya seri,” ujar Garnacho, menegaskan ambisinya untuk membawa MU ke final.
Pemain asal Argentina itu juga menyebutkan bahwa Liga Europa adalah satu-satunya jalur realistis bagi MU untuk lolos ke Liga Champions musim depan.
“Jika kami memenangkan Liga Europa, kami akan masuk Liga Champions dan kemudian kami dapat menghadapi musim berikutnya dengan mentalitas yang lebih baik dan dengan cara yang berbeda,” ungkapnya.
Di tengah penampilan yang inkonsisten di Liga Inggris, termasuk kekalahan dari Brentford pekan lalu, MU menjadikan kompetisi Eropa ini sebagai medan pembuktian.
Sejak Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih dari Erik ten Hag November lalu, performa United belum sepenuhnya stabil. Baru enam kemenangan diraih di Premier League, sebuah catatan yang hanya lebih baik dari klub-klub zona degradasi.
Amorim sadar tekanan besar tengah menyelimuti timnya. Namun, ia tetap menyuarakan optimisme.
“Kami harus menang dan berusaha menjuarai Liga Europa demi para pendukung dan tiket ke Liga Champions. Setelah itu, kami punya waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di Liga Inggris dan Liga Champions,” tuturnya.
Jika United mampu melewati hadangan Bilbao dan Tottenham Hotspur lolos dari semifinal lainnya kontra Bodo/Glimt, maka publik akan disuguhkan final sesama tim Inggris di pentas Eropa.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.