jurnalistika.id – Jelang laga panas bertajuk El Clasico di final Copa del Rey akhir pekan ini, tensi di dua kubu mulai menghangat. Namun, di tengah sorotan tajam yang mengarah ke Real Madrid dan pelatih mereka, Carlo Ancelotti, muncul suara yang tak disangka datang dari arah rival, Ronald Koeman.
Eks pelatih Barcelona itu justru berdiri membela Ancelotti yang belakangan ini dihujani kritik menyusul kegagalan Los Blancos di Liga Champions. Dalam pandangan Koeman, menyalahkan Ancelotti atas penurunan performa Madrid adalah hal yang tak adil.
“Pelatih memang selalu jadi kambing hitam, tapi menurut saya Ancelotti tidak bersalah,” ujar Koeman dalam wawancara bersama Marca.
“Dia pelatih yang hebat dan telah memenangkan banyak gelar.”
Baca juga: Badai Cedera Menimpa Barcelona dan Real Madrid Jelang El Clasico di Copa del Rey
Koeman tahu betul betapa peliknya menjadi juru taktik di klub sebesar Madrid atau Barcelona. Menurutnya, Ancelotti layak dihormati atas kemampuannya mengelola ruang ganti yang penuh ego dan bintang kelas dunia.
“Kalau Real Madrid gagal, tanggung jawab harus dibagi ke semua pihak. Tapi, ya, biasanya pelatih yang disalahkan lebih dulu,” tambahnya.
Sebuah pernyataan yang menunjukkan solidaritas sesama pelatih, bahkan di tengah rivalitas abadi dua klub raksasa Spanyol itu.
Nostalgia Sang Legenda
Final Copa del Rey kali ini juga menjadi momen nostalgia bagi Koeman. Terakhir kali Barcelona meraih trofi tersebut adalah pada tahun 2021, di bawah komando Koeman sendiri.
Saat itu, Blaugrana mengangkat piala setelah melalui musim penuh tantangan karena pandemi COVID-19 dan keterbatasan finansial.
“Kemenangan Copa del Rey itu sangat berarti, terutama karena saat itu kami sedang menghadapi masa sulit karena COVID-19 dan keterbatasan dana,” kenang Koeman.
Baca juga: Cukup 1 Poin Lagi, Liverpool Bisa Pesta Juara Liga Inggris 2024-2025
“Kami terpaksa menurunkan banyak pemain muda, dan kemenangan itu penting untuk semua pihak, pemain, klub, dan saya sendiri.”
Memori tersebut seolah jadi pemantik semangat bagi skuad Barcelona saat ini, yang sedang memburu gelar pertama mereka dalam empat tahun terakhir. Ya, sejak Koeman mengantar mereka ke podium juara, belum ada lagi trofi Copa del Rey yang mampir ke lemari Camp Nou.
Laga Final Tanpa Unggulan
Banyak yang menilai Barcelona lebih diunggulkan dalam laga nanti, terutama karena performa mereka yang tengah menanjak di akhir musim. Namun Koeman menolak anggapan itu. Bagi sang legenda, El Clasico selalu jadi panggung tanpa favorit.
“Tidak ada favorit dalam final seperti ini. Barcelona memang sedang dalam tren lebih baik, tetapi apa pun bisa terjadi di pertandingan seperti ini,” kata Koeman.
Baca juga: Mereka yang Dibuang MU, Bersinar di Tempat Baru
Koeman juga menyoroti motivasi ekstra yang dimiliki Real Madrid. Tersingkirnya mereka dari Liga Champions jelas jadi luka yang ingin segera ditebus. Final Copa del Rey jadi kesempatan sempurna untuk membayar rasa kecewa itu.
“Ini kesempatan Madrid menebus kesedihan mereka setelah tersingkir dari Liga Champions. Tapi final seperti ini tidak pernah bisa diprediksi,” tegasnya.
Pertemuan dua musuh bebuyutan ini bukan hanya soal trofi. El Clasico juga berbicara soal gengsi, sejarah, dan siapa yang bisa berdiri tegak saat peluit akhir dibunyikan. Barcelona ingin mengakhiri puasa gelar, Madrid ingin membungkam kritik.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.