jurnalistika.id – Gerhana bulan penumbra kembali hadir di Indonesia. Kali ini gerhana ini dapat disaksikan di beberapa tempat.
Melansir laman resmi BMKG, Gerhana Bulan Penumbra bisa disaksikan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Adapun wilayah-wilayah yang dimaksud yaitu: Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung. Kemudian Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Mataram, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Tanjung Selor, Mamuju, Makassar, Kendari, Gorontalo, Manado, Kupang, Sofifi, Ambon, Manokwari dan Jayapura.
Selain wilayah-wilayah di atas, Gerhana Bulan Penumbra juga bisa disaksikan di bererapa daerah di benua Asia, Australia, Afrika, Amerika, dan Eropa. Fenomena ini terjadi pada tanggal 5-6 Mei 2023.
Terkait fenomena ini, Islam mengajarkan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan atau shalat khusuf. Untuk dapat melaksanakannya tentunya harus mengetahui tata cara shalat khusuf.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)
Mengutip laman Jatengkemenag.go.id, berikut ini tata cara pelaksanaan shalat gerhana adalah sebagai berikut:
Imam membaca:
الصلاة جامعة رحمكم الله
1. Berniat di dalam hati. Adapun lafal niatnya yaitu: Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ (Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT).
2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
4. Ruku’
5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”
6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat al quran. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
11. Salam.
Setelah itu imam/Khotib menyampaikan khutbah sebanyak 2 khutbah (seperti khutbanhya shalat idul fithri/idul Adha) kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar serta disunahkan untuk bersedekah.
Baca berita dan ikuti jurnalistika di Google News, klik di Sini.
(khz/red)