Jurnalistika
Loading...

“Lidah” Sebuah Tafsir dari Tokoh Sawerigading dalam Naskah I La Galigo

  • Jurnalistika

    01 Okt 2022 | 19:03 WIB

    Bagikan:

image

Pementasan “Lidah” Teater Patri. (jurnalistika/givari)

jurnalistika.id – Teater Patri menyuguhkan pertunjukan teater berjudul ‘Lidah’ pada Festival Teater Kampus 2022 di Ruang Serbaguna, Gedung Universitas Pamulang, Viktor, Kota Tangerang Selatan. Naskah ‘Lidah’ terinspirasi dari naskah I la galigo, karya sastra dari Luwu, Sulawesi Selatan.

Festival Teater Kampus 2022 sendiri berlangsung selama 2 hari dari tanggal 28 hingga 29 September 2022 dengan melibatkan 9 kelompok teater dari berbagai kampus se-jabodetabek.

Terinspirasi dari tokoh Sawerigading dalam naskah I la galigo, Luna Vidya, penulis naskah monolog “Lidah’ mengadopsi sisi semangat dan juga tindak-laku Sawerigading.

Pada naskah tersebut, Sawerigading jatuh cinta dan berniat untuk memperistri We Tanriabeng yang merupakan saudari satu rahimnya. Tindakannya itu membuat berbagai reaksi dari kahyangan.

Kemudian, Baban Sopandi selaku sutradara pementasan ini mengambil persepsi yang unik dalam menafsirkan naskah monolog menjadi sebuah pementasan drama surrealis. Ia membangun narasi betapa berbahayanya lidah.

Baban membuat tali penghubung antara Sawerigading yang mulai sewenang-wenang menyalahi aturan demi mendapatkan pujaan hatinya dengan keadaan pemerintah yang kadang bisa seperti itu. Ia beranggapan bahwa lidah penguasa lebih berbahaya karena apa yang mereka tuturkan bisa menjadi mandate atau hukum.

Pementasan ini cukup menghibur baik bagi pengamat maupun penonton awam teater karena jalan ceritanya disampaikan oleh 2 orang pacaritta atau narator. Pementasan ini menjadi mudah dikonsumsi karena mengangkat isu politik yang relate dengan kasus-kasus yang belakangan terjadi di Indonesia yang melibatkan para pemangku kekuasaan.

teater patri la galigo
Pertunjukan Teater Patri saat mementaskan “Lidah’ yang terinspirasi dari Naskah I La Galigo. (jurnalistika/Givari)

Pun dengan nuansa yang dibangun semi-musikal cukup membuat terkejut dan mengundang tawa dari para penonton. Pementasan seperti ini juga menjadi semangat baru para pelaku kesenian teater untuk kembali bangkit pasca diterpa badai pandemi.

Penulis: Givari

Baca berita jurnalistika.id lainnya di Google News, klik di sini.

teater Patri

universitas pamulang


Konten Sponsor

Populer

3 Hakim MK Dissenting Opinion untuk Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Itu?
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami