Jurnalistika
Loading...

10 Peran Orang Tua Agar Anak Mendapat Pendidikan Terbaik

  • Ratu Masrana

    01 Jul 2022 | 09:53 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi orang tua yang menemani anak-anak belajar. (Foto, dok: unsplash)

jurnalistika.id – Menurut penelitian yang dilakukan oleh Center For Public Education, anak-anak menghabiskan waktu sekitar 900 hingga 1.000 jam per tahun di sekolah. Meskipun kedengarannya lama, anak-anak di India dan Cina pergi ke sekolah sekitar 25-30 persen lebih lama, jadi orang tua dan pengasuh perlu memastikan anak mereka mendapatkan pendidikan terbaik selama jam tersebut.

Meski tidak seperti di dua negara itu, sebagai orang tua, anda perlu memiliki cara terbaik untuk membantu agar anak mendapat pendidikan yang terbaik.

Kebiasaan Orang Tua agar anak mendapatkan pendidikan terbaik

Melansir educationcorner.com berikut hal-hal yang bisa anda lakukan sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik untuk anak:

1. Ikut berpartisipasi di sekolah anak

Hadirilah acara-acara sekolah. Misalnya rapat komite, rapat dengan guru, acara perpisahan dll. Ketika hal tersebut anda lakukan maka anak anda akan berfikir bahwa anda memperhatikan mereka.

Kunjungilah sekolah dan websitenya. Komunikasi anda dengan sekolah akan menyebabkan perkembangan pendidikan anak anda menjadi lebih mulus karena komunikasi lancar. Dengan melihat anda di sekolah, anak anda akan lebih percaya diri.

2. Pastikan PRnya selesai

Orang dewasa juga pasti punya pekerjaan. Ini tidak berarti anda meninggalkan urusan anak-anak. Menindaklanjuti pekerjaan rumah anak-anak, ini penting.

Anda juga perlu mendukung guru dalam pekerjaan rumah yang mereka berikan kepada siswa. Mereka mencoba mendidik anak-anak anda. Tidak ada salahnya anda juga membantu tugas mereka memantau anak-anak anda mengerjakan PRnya di rumah.

3. Pastikan anak siap belajar ketika mereka sampai di sekolah

Kabarnya, nutrisi memainkan peran kunci dalam belajar, tapi seberapa banyak? Memang, anda pasti tidak nyaman jika anak anda termasuk yang picky eater dan juga anak yang belum bisa bangun dan tidur tepat waktu. Namun, sebagai orang tua atau wali, anda perlu memastikan mereka cukup tidur, cukup gizi, terhidrasi, dan berangkat ke sekolah dengan sikap terbaik.

Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan:

  • disiplin dengan jam tidur
  • mengosongkan aktifitas sejam sebelum tidur
  • membantu anak menyiapakan buku dan juga PR di malam hari
  • membantu anak mempersiapkan baju seragam untuk esok
  • dan memberi mereka sarapan yang bergizi.

4. Ajarkan anak-anak menyimpan benda-benda pada tempatnya

Salah satu skill yang berharga ketika anak belajar adalah organisasi. Hal ini terdengar aneh tapi kenyataannya organisasi yang asal katanya organize atau mengorganisir merupakan item yang sangat diperlukan untuk mengerjakan proyek tepat waktu, merapikan benda setelah dipakai, dan belajar tinggal di tempat yang bersih.

Organisasi merupakan basic dari skill hidup, anak akan menggunakannya saat sekolah, kerja dan di sepanjang hayat. Mereka tidak serta-merta senang akan hal ini tapi anda bisa membantunya karena organisasi salah satu hal untuk meraih sukses.

Skill organisasi ini akan mempengaruhi skill anak di kemudian hari dalam hal : membuat dan mencapai deadline, delegasi, setting tujuan dan memenuhinya, dan membuat keputusan.

5. Ajarkan kebiasaan belajar

Anak yang tidak terbiasa untuk belajar mungkin tidak akan sampai ke jenjang universitas. Bisa jadi ia akan berhenti di tengah jalan.

Kebiasaan baik akan berlanjut sampai ia dewasa. Dengan terbiasa belajar ia akan mencapai pendidikan yang cukup untuk bisa survive di kemudian hari. Skillnya bisa jadi bekal untuk menghasilkan uang dan mesupport family juga.

Skill belajar bisa anda bangun dari hal-hal berikut :

  • desainlah area belajar yang nyaman,
  • mengetahui harapan kelas
  • memiliki rencana belajar
  • memiliki sikap yang positif, berkemauan untuk belajar.

6. Pastikan anak selalu tepat waktu sampai di sekolah

Anak bisa belajar di sekolah hanya jika dia ada disana (biasakan tepat waktu), siap untuk mendengarkan dan berada dalam kondisi sehat. Anak hanya boleh di rumah jika ia tidak sehat. Tapi jangan sekali-kali membiarkan anak di rumah karena ia tidak ingin sekolah. Bila sehat, pastikan ia datang ke sekolah tepat waktu dan siap untuk belajar.

7. Biarkan mereka sukses dengan usaha mereka.

Kebanyakan orang tua memahami bahwa mereka harus terus-menerus menasehati anak mereka. Tapi mereka juga perlu sukses dan gagal untuk belajar. Hal ini diperlukan agar mereka paham di kemudian hari mereka harus lebih giat lagi. Jika mereka gagal, mereka paham bahwa mereka perlu membenahi cara belajar dan kebiasaan mereka menjadi lebih baik.

8. Biasakan disiplin, menghormati dan menghargai diri sendiri di rumah

Sebagian orang tua membiarkan anak mereka melakukan segalanya di rumah seenak perutnya dan mengharapkan guru memberikan pelajaran disiplin untuk anak mereka di sekolah. Dalam hal ini , guru akan kesulitan.

Disiplin bukan hal yang mudah tapi anda juga butuh strategi untuk mewujudkannya. Rumah adalah akar tempat didik para siswa yang sesungguhnya.

9. Ketahui apa yang dilakukan anak di sekolah

Bila anda tidak mengetahui apa yang dilakukan anak, anda tidak bisa berkomunikasi dengannya lebih baik. Sebagian anak mengerjakan pekerjaan mereka di sekolah. Jadi, anda bisa menanyakan apa yang sedang mereka lakukan.

Selain itu, anda juga bisa mengirim email atau melakukan chat dengan guru mereka terkait perkembangan anak di sekolah. Dengan cara ini anda mengetahui sejauh mana kemajuan anak dan pertolongan apa yang mereka butuhkan.

10. Hargai dan dorong anak anda untuk terus maju

Meski ini terakhir, sebenarnya ini kunci yang paling penting. Anak perlu tahu apa yang dikerjakan benar atau salah. Bekali mereka dengan ilmu agar mereka terus bisa bermasyarakat di kemudian hari dengan lebih baik.

Motivasi yang positif menumbuhkan kepercayaan diri mereka. Selebihnya, mereka perlu guru dan sekolah untuk mengembangkan kemajuan mereka. Tugas anda adalah menemani mereka dan merespon pertumbuhan mereka dan buatlah mereka nyaman dengan hal tersebut.   

Ikuti berita jurnalistika.id lainnya di Google News

(ratu masrana)

keluarga

pendidikan anak

peran orang tua


Konten Sponsor

Populer

3 Hakim MK Dissenting Opinion untuk Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Itu?
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami