Jurnalistika
Loading...

Temui Gus Mus, Sejumlah Tokoh Curhat Kondisi Politik: ‘Demokrasi Diayun-ayun’

  • Firman Sy

    13 Nov 2023 | 10:35 WIB

    Bagikan:

image

Tokoh yang menemui Gus Mus menggelar Konpers. (dok: Antara)

jurnalistika.id – Sejumlah tokoh menemui KH Mustofa Bisri atau Gus Mus di kediamannya di Rembang, Jawa Tengah pada Minggu (12/11/2023). Para tokoh bangsa tersebut mengutarakan keresahan atas kondisi politik di Tanah Air akhir-akhir ini.

Koordinator pertemuan itu, Alif Iman Nurlambang menyampaikan, salah satu hal yang para tokoh bahas dalam pertemuan dengan Gus Mus itu yakni terkait Putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Alif menyebut, putusan yang kontroversial itu membuat demokrasi seperti ‘diayun-ayun’.

“Demokrasi Indonesia diayun-ayun. Kekuasaan terpusat di eksekutif, kemudian sebagaimana bukti-bukti yang ditemukan MKMK, ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif, ke lembaga konstitusional itu,” kata Alif dalam konferensi pers usai pertemuan itu, dilansir Antara.

Sebagaimana diketahui, salah satu Putusan MKMK adalah memberhentikan Anwar Usman sebagai Ketua MK. Anwar terbukti melanggar kode etik hakim konstitusi.

Para tokoh itu juga mengkhawatirkan pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak bisa berjalan dengan baik karena azas jujur dan adil dalam pemilu berpotensi terancam. Hal itu sebagaimana ditunjukkan oleh temuan MKMK.

Menurut Alif, Gus Mus meminta agar para tokoh bangsa, tokoh lintas iman, dan aktivis HAM terus mengingatkan elit politik dan penguasa, bahwa pelanggaran terhadap demokrasi telah melukai masyarakat.

“Nasihat-nasihat perlu disampaikan kepada masyarakat, agar situasi tetap adem, kekecewaan disalurkan ke saluran yang demokratis,” katanya.

Budayawan Goenawan Mohammad berharap Pemilu 2024 berjalan sehat, dengan azas luber jurdil tetap diimplementasikan.

“Yang menang (pilpres) harusnya punya legitimasi, tidak hanya legalitas. Artinya diterima, masuk akal, sesuai hati nurani,” katanya.

Sementara, Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berpesan agar masyarakat kembali ke nilai luhur etika dan moral.

Mantan komisioner KPK Erry Riyana mengingatkan agar masyarakat berprasangka baik karena tidak semua penyelenggara negara melanggar demokrasi.

“Sebagian besar penyelenggara negara masih punya hati nurani. Yang nggak hanya sebagian kecil, yang kebetulan memegang kekuasaan,” katanya.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di Sini.

gus mus

kh mustofa bisri

tokoh bangsa


Populer

Hasil Visum KDRT ke Cut Intan Nabila: Ada Luka Cakar di Punggung dan Benjol di Kepala
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami