jurnalistika.id – Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengklaim kasus suspek Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak di Tangsel terkendali.
Menurut Benyamin, saat ini temuan kasus PMK di wilayahnya terbilang minim. Ia merinci bahwa terdapat 13 kasus PMK yang menyerang sapi ternak di Tangsel.
“PMK relatif aman. Dari 3.500 sapi, ada 14 yang terindikasi, dua positif, sisanya suspect,” kata Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Minggu (19/6/2022).
Jumlah tersebut terbilang relatif sedikit dibanding wilayah lain di Tangerang Raya. Kota Tangerang telah mencatatkan lebih dari 500 ekor hewan ternak yang terpapar PMK. Sementara di Kabupaten Tangerang tercatat ada lebih dari 200 ekor hewan ternak yang positif PMK.
Kendati demikian, Benyamin mengaku pihaknya terus mengantisipasi wabah PMK tersebut menjelang Hari Raya Kurban atau Iduladha 1443 Hijriyah/ 2022 Masehi. Upaya tersebut meliputi antisipasi hingga penanggulangannya.
Di antara upaya tersebut yakni membentuk tim satuan tugas atau unit reaksi cepat yang bertugas melakukan penyekatan lalu lintas hewan di titik-titik perbatasan.
“Tim satgas tersebut juga menyiagakan pos pantau serta menerapkan pola isolasi dan penyembuhan apabila mendapati hewan ternak yang terpapar PMK,” sebut Benyamin.
Untuk itu, ia meminta masyarakat agar tetap berhati-hati apabila menemukan hewan ternak yang positif PMK. Namun ia juga mengimbau agar warga juga untuk tidak terlalu khawatir menanggapi fenomena munculnya wabah PMK.
Terpisah, Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menjelaskan dua hal upaya Pemkot dalam menangani wabah PMK tersebut. Yaitu melakukan pemeriksaan secara rutin dan siap untuk melakukan vaksinasi pada hewan ternak kurban.
Pemeriksaan itu, kata Pilar, akan pihaknya terus lakukan hingga Hari Raya Idul Adha pada 9 Juli 2022.
“Upaya pencegahan vaksin dan pemeriksaan. Kami harap vaksinnya terpenuhi semua, kami dari Pemkot Tangsel prinsipnya siap melakukan vaksinasi,” jelas Pilar.
Namun demikian, ia mengaku bahwa Pemkot Tangsel belum mengetahui kebutuhan jumlah vaksin. Pihaknya saat ini masih melakukan pendataan di tempat penjualan hewan ternak maupun penjual musiman.
“Biasa warga yang menjual juga ada musiman. Jadi kami pastikan tepatnya berapa ribu,” pungkasnya.
Cek berita lainnya dari jurnalistika.id di Google News, klik di sini.
sumber: Republika/kompas