jurnalistika.id – Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, akan menerapkan penutupan berkala mulai pertengahan 2025. Rencana ini bertujuan untuk mengurangi tekanan yang dihadapi taman nasional akibat pariwisata yang meningkat.
Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga mengatakan hal ini masih dalam tahap awal. Pihaknya bakal mendiskusikan lebih dulu dengan pihak-pihak terkait.
Seperti konsultasi publik, melakukan kajian lebih lanjut. Kemudian nanti ke tahap laporan akhir sebelum diimplementasikan.
“Kami berharap ini dapat terlaksana pada pertengahan 2025 karena intensitas pemanfaatan Taman Nasional Komodo saat ini sangat tinggi. Oleh karena itu, taman nasional perlu memulihkan diri atau beristirahat dari tekanan pemanfaatan,'” kata Hendrikus, Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, alam juga perlu dirawat dan diberi kesempatan untuk beristirahat. Sehingga perlu adanya kesadaran kolektif bahwa konservasi adalah hal yang paling penting.
Hendrikus menambahkan, penutup rutin juga bertujuan meningkatkan objek wisata di luar taman. Terutama di wilayah daratan agar ekonomi lokal memiliki potensi lebih.
“Dengan adanya penutupan berkala ini, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata di luar taman nasional, baik wisata bahari maupun wisata darat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” imbuh Hendrikus.
Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menambahkan bahwa penutupan berkala adalah praktik umum yang penting untuk proses pemulihan.
Pada tahun 2023, Taman Nasional Komodo menerima 300.488 pengunjung, meningkat drastis dari 170.354 di tahun sebelumnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini