Jurnalistika
Loading...

Polisi Ungkap Penyesalan Dokter PPDS Usai Perkosa Anak Pasien RSHS Bandung

  • Jurnalistika

    11 Apr 2025 | 09:55 WIB

    Bagikan:

image

Priguna Anugerah, pelaku pemerkosa anak pasien di RSHS Bandung dengan cara membiusnya. (Tangkapan layar)

jurnalistika.id – Priguna Anugerah P, seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, mengaku menyesal setelah perbuatannya memperkosa keluarga pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terbongkar dan viral di media sosial.

Saat ini, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan resmi ditahan pihak kepolisian. Hal itu diungkapkan oleh Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Surawan.

“Penyesalan sih ada ya dari pelaku itu,” Surawan seperti dikutip dari DetikNews pada Jumat (11/4/2025).

Baca juga: Kronologi-Fakta Terbaru Kasus Dokter PPDS Perkosa Penunggu Pasien di Bandung

Menurut penuturan Surawan, pelaku juga dilanda rasa malu yang mendalam kepada keluarganya. Bahkan, setelah aksinya terungkap oleh pihak rumah sakit, Priguna sempat melakukan upaya bunuh diri dan harus dirawat di salah satu rumah sakit di Bandung.

“Ya dia kan sempat malu juga dengan keluarga. Terus pelaku juga kan pernah mencoba untuk bunuh diri itu. Jadi setelah dia ketahuan oleh tempat dia praktek di rumah sakit itu, kemudian dia berusaha untuk bunuh diri. Sempat dirawat juga di rumah sakit di Bandung,” jelas Surawan.

Tersangka Terancam 12 Tahun Penjara

Priguna kini menghadapi proses hukum serius. Ia dijerat dengan Pasal 6 huruf C dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, yang mengancamnya dengan hukuman penjara hingga 12 tahun.

Tersangka diketahui merupakan warga asal Pontianak. Ia diduga memperkosa FH (21), seorang keluarga pasien yang sedang berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS Bandung. Peristiwa memilukan itu terjadi pada 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB.

Modus pelaku dimulai saat ia meminta korban untuk menjalani pengambilan darah dan membawanya ke Gedung MCHC lantai 7. Di sana, korban diminta mengenakan baju operasi warna hijau dan kemudian melepas seluruh pakaiannya.

Baca juga: Bejat! Dokter PPDS FK Unpad Diduga Bius Lalu Perkosa Penunggu Pasien di RSHS

Tindakan medis semu dilakukan oleh pelaku sebelum akhirnya korban kehilangan kesadaran.

“Kemudian tersangka menghubungkan jarum tersebut ke selang infus, setelah itu tersangka menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut dan beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tidak sadarkan diri,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan, Kamis (10/4).

Korban baru sadar sekitar pukul 04.00 WIB dalam kondisi merasakan nyeri saat buang air kecil. Peristiwa tersebut kemudian diceritakan kepada orang tuanya, yang kemudian melaporkannya ke pihak berwajib.

Diduga Ada Korban Lain

Kepolisian saat ini juga tengah melakukan pendalaman terhadap dugaan adanya korban lain selain FH. Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk menyelidiki laporan tentang dua pasien lain yang kemungkinan mengalami nasib serupa.

“Nanti kita pertimbangkan apakah membuat laporan baru atau nanti kita bakal lampirkan sebagai saksi korban. Nanti kan mungkin ada penambahan pasal, kalau memang korbannya lebih dari satu,” ucap Kombes Surawan.

Baca juga: Miris! Pria Asal Pamulang Kepergok Gali Tanah untuk Buang Bayi di Bintaro

Kasus ini menyita perhatian publik dan menimbulkan kecaman luas, baik dari masyarakat maupun kalangan medis.

Banyak pihak mendesak agar proses hukum terhadap pelaku dilakukan secara transparan dan tegas, serta mendorong evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan dan pengawasan di fasilitas kesehatan, terutama dalam interaksi antara petugas medis dan pasien.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Bandung

dokter ppds

dokter ppds unpad

kasus dokter ppds unpad

rshs bandung

unpad


Populer

Resmi Beroperasi! Ini Daftar Halte dan Rute TransJabodetabek Alam Sutera-Blok M
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami