Jurnalistika
Loading...

Miris! Nunggak SPP Rp42 Juta, Tiga Siswa SD Berprestasi di Pandeglang Dipulangkan

  • Jurnalistika

    28 Okt 2024 | 12:05 WIB

    Bagikan:

image

Tiga anak SD di Pandeglang dipulangan karena tidak bayar SPP. (Dok. Okezone.com/MPI)

jurnalistika.id – Tiga siswa Sekolah Dasar di Pandeglang, Banten, mengalami nasib pilu setelah dipulangkan dari sekolah karena tidak mampu melunasi tunggakan biaya pendidikan yang mencapai Rp42 juta.

Ketiganya, Faeza (11), Farraz (10), dan Fathan (7), terpaksa menghentikan kegiatan belajar di sekolah meskipun dikenal sebagai siswa-siswa berprestasi yang memiliki semangat tinggi dalam belajar.

Pihak sekolah memutuskan mengembalikan ketiga siswa tersebut ke rumah saat jam pelajaran berlangsung, meninggalkan kesedihan mendalam pada anak-anak dan keluarganya.

Baca juga: Viral Perkelahian Anak SD di Tangsel, Polisi Lakukan Penyelidikan

Ketiganya yang tinggal di Menes, Pandeglang, pulang dengan wajah muram setelah dijemput menggunakan mobil sekolah.

Keputusan itu membuat keluarga merasa terpukul karena ketiga anak tersebut harus berhenti sekolah bukan karena kurangnya kemampuan akademis, melainkan semata-mata karena kesulitan ekonomi keluarga.

Ironisnya, sekolah yang seyogianya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan justru memilih untuk tak memberi kesempatan kepada mereka. Padahal, ketiganya memiliki banyak sertifikat penghargaan sebagai bukti pencapaian akademis.

Ibu dari Faeza, Defi Fitriani, tak mampu menahan air mata ketika menceritakan kondisi anak-anaknya. Dengan suara bergetar, ia mengatakan, “Mereka adalah anak-anak berprestasi, terbukti dari banyaknya sertifikat penghargaan yang telah mereka terima. Namun kini, pendidikan mereka terancam terhenti hanya karena kami tidak mampu membayar uang sekolah.”

Defi juga mengungkapkan bahwa keluarga mereka menghadapi masalah ekonomi lainnya, seperti tunggakan sewa rumah selama tiga bulan. Suaminya, Muhammad Fahat, yang bekerja sebagai buruh harian, menuturkan keprihatinan atas kondisi pendidikan di Kabupaten Pandeglang.

“Anak-anak saya tidak bisa sekolah hanya karena kami miskin. Uang SPP sebesar Rp42 juta jelas di luar kemampuan kami. Bagaimana kami bisa membayar, sementara untuk makan sehari-hari saja sudah sulit?” tuturnya.

Kasus ini menggugah empati masyarakat akan pentingnya akses pendidikan bagi seluruh anak tanpa diskriminasi, khususnya bagi mereka yang memiliki potensi akademis namun berada dalam kesulitan ekonomi.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

anak SD

Menes

Pandeglang

SPP


Populer

Potret Lautan Massa Aksi Penuhi Jalanan Depan Gedung Parlemen
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami