jurnalistika.id – Memasuki tahun 2025, pemerintah Indonesia resmi menjalankan salah satu program kerja unggulannya, yaitu Medical Check-Up (MCU) gratis untuk seluruh masyarakat.
Penerapan program MCU gratis telah diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan akan dimulai pada Februari 2025.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk mendukung pelaksanaan program ini. MCU gratis dirancang untuk mendeteksi dini empat belas jenis penyakit, dengan pembagian lima kategori usia yang spesifik.
Rincian Kategori dan Jenis Pemeriksaan
Kategori Balita
Pemeriksaan mencakup Hipotiroid Kongenital, penyakit jantung bawaan kritis, Hiperplasia Adrenal Kongenital, Difisiensi G6PD, pertumbuhan, perkembangan, indra pendengaran, indra penglihatan, kesehatan gigi dan mulut, serta hepar.
Kategori Remaja
Pemeriksaan meliputi indra pendengaran, indra penglihatan, kesehatan gigi dan mulut, talasemia, anemia, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, dan hepar.
Baca juga: Soal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Banten, Pemprov Masih Tunggu Juknis
Kategori Dewasa (18-39 tahun dan 40-59 tahun)
Pemeriksaan meliputi obesitas, diabetes melitus, hipertensi, risiko jantung dan stroke, penyakit ginjal kronik, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker usus, kesehatan jiwa, kebugaran, dan osteoporosis.
Kategori Lansia (60 tahun ke atas)
Pemeriksaan diperluas dengan deteksi awal Alzheimer, geriatri, dan penyakit lainnya.
Mekanisme Pelaksanaan
Pelayanan MCU gratis ini akan dilakukan di puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Masyarakat cukup membawa KTP sebagai persyaratan, khususnya bagi mereka yang berulang tahun pada tanggal dan bulan tertentu.
Petugas kesehatan akan memverifikasi data berdasarkan basis data kependudukan untuk menentukan kategori usia dan jenis pemeriksaan.
Program MCU gratis ini diharapkan menjadi langkah besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah optimis, melalui deteksi dini penyakit, masyarakat dapat menikmati hidup yang lebih sehat dan produktif.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.