jurnalistika.id – Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, mendapat laporan soal transaksi mencurigakan yang terjadi di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp300 triliun.
Mahfud mengatakan, sebagian besar pergerakan transaksi berasal dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai. Temuan tersebut diluar dari rekening mantan pejabat DJP Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya yang sudah dibekukan PPATK.
“Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan. Sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,” kata Mahfud di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu, (8/2/2023) dikutip dari Antara.
Baca juga: PPATK Blokir Rekening Keluarga Rafael Alun, Jumlah Tak Sesuai Laporan
Sosok yang juga Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang itu mengaku sudah melaporkan temuan tersebut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Laporan serupa juga dia sampaikan kepada kepala PPATK, Ivan Yustiavandana.
Masih kata Mahfud, Komisi Pemberantasan Korupsi juga sudah memeriksa satu per satu pegawai Kemenkeu yang diduga terlibat tindak pidana pencucian uang. Sebelumnya ditemukan 69 orang yang punya nilai ratusan miliar.
“Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya nggak sampai triliunan, (sekitar) ratusan miliar. Hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp300 triliun. Itu harus dilacak, dan saya sudah sampaikan ke Bu (Menkeu) Sri Mulyani, PPATK juga sudah menyampaikan,” katanya.
Mahfud Sampaikan Temuan Transaksi Agar Menghindari Hoaks
Lebih lanjut, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjelaskan temuan disampaikan agar menghindari berita bohong (hoaks) di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, menurut Mahfud sekarang ini sudah era keterbukaan informasi.
Baca juga: PPATK Duga Ada Konsultan Profesional yang Atur Pencucian Uang Rafael Alun
“Kenapa saya bicara kepada saudara, karena kita kan tidak bisa sembunyi-sembunyi di era sekarang. Saya nggak ngomong, itu juga bisa bocor keluar. Maka saya sampaikan mendahului berita hoaks,Ini saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis,” ujarnya.
Samentara hingga saat ini belum ada tanggapan maupun keterangan resmi dari Kemenkeu terkait pernyataan Menko Polhukam itu.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.
(arn/red)