Jurnalistika
Loading...

Kronologi Lengkap Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan Garut hingga Ditangkap

  • Jurnalistika

    16 Apr 2025 | 12:15 WIB

    Bagikan:

image

Tangkapan layar rekaman CCTV saat dokter kandungan di Garut melakukan dugaan pelecehan seksual terhadap pasien. (X)

jurnalistika.id – Kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan terhadap pasiennya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi perhatian publik setelah video rekaman CCTV kejadian tersebut viral di media sosial.

Polisi pun bergerak cepat menyelidiki kasus ini hingga akhirnya menangkap pelaku yang belakangan diketahui berinisial MSF alias I.

Kronologi Kejadian

Peristiwa memilukan ini terjadi saat seorang pasien perempuan menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG) oleh dokter kandungan di sebuah klinik swasta di kawasan Garut Kota.

Berdasarkan rekaman video yang beredar luas, terlihat tangan kanan sang dokter memegang alat USG yang mengitari bagian perut pasien. Namun tangan kirinya justru meraba bagian tubuh lain, termasuk hingga menyentuh area dada pasien.

Kamera CCTV yang terpasang di dalam ruangan memuat jelas tindakan tak senonoh tersebut. Aksi itu diduga dilakukan oleh dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) bernama Muhammad Syafril Firdaus, yang lebih dikenal sebagai dokter Iril.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyesalan Dokter PPDS Usai Perkosa Anak Pasien RSHS Bandung

Kapolres Garut AKBP M Fajar Gemilang menyebutkan, lokasi kejadian berada di sebuah klinik kesehatan swasta di Garut Kota. Berdasarkan hasil penyelidikan, peristiwa dalam video itu terjadi pada 20 Juni 2024, atau sekitar 10 bulan lalu.

“Berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan, kejadian yang dalam video tersebut berlangsung di sini (klinik tersebut),” ujar Fajar dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).

Ia menambahkan bahwa korban dalam video tersebut belum melapor ke kepolisian. “Karena sampai saat ini, korban belum melapor ke kami,” ujarnya.

Meski demikian, polisi telah mengidentifikasi korban lain.

Ada 2 Korban

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengungkapkan saat ini sudah ada dua korban yang melapor, meski bukan korban yang ada dalam video viral.

“Untuk saat ini, korban yang kita dapatkan atau yang sudah melaporkan itu, ada dua orang,” katanya.

“Untuk korban yang ada di dalam video tersebut, kita masih cari untuk dimintai keterangan,” tambahnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyesalan Dokter PPDS Usai Perkosa Anak Pasien RSHS Bandung

Joko juga menjelaskan bahwa pihaknya membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang merasa pernah menjadi korban tindakan serupa.

Warga diminta segera melapor ke Polres Garut agar kasus ini bisa ditangani secara menyeluruh.

Kemenkes Tangguhkan STR

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil langkah tegas dengan menangguhkan sementara surat tanda registrasi (STR) milik dokter MSF.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) untuk menonaktifkan STR tersebut.

“Saat ini Kemenkes sudah meminta Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) untuk menonaktifkan sementara STR-nya sambil menunggu investigasi lebih lanjut oleh pihak terkait,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).

Ia menambahkan bahwa Kemenkes masih memantau perkembangan kasus ini secara intens.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani, memastikan dokter MSF tidak lagi praktik di wilayah Garut. Ia menyebut berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK), dokter tersebut sudah tidak terdaftar aktif di wilayah mereka.

“Terkait hal ini, kalau yang bersangkutan sudah tidak praktik di Kabupaten Garut, itu berdasarkan SISDMK ya sistem informasi sumber daya manusia kesehatan, Dinas Kesehatan,” ujar Leli.

Pelaku Ditangkap

Akhirnya, setelah penyelidikan intensif, pihak kepolisian mengamankan dokter MSF. Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan membenarkan bahwa pelaku telah ditangkap.

“Dokter sudah diamankan,” ujarnya, Selasa (15/4/2025).

Surawan juga mengatakan pihaknya masih mendalami lebih lanjut kemungkinan adanya korban lain dalam kasus ini.

Dugaan sementara, jumlah korban mencapai dua orang, dan tidak menutup kemungkinan bertambah seiring berjalannya penyidikan.

Masyarakat kini menaruh harapan besar agar proses hukum berjalan transparan dan memberikan efek jera. Sekaligus mendorong peningkatan pengawasan terhadap etika layanan medis di Indonesia.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

dokter kandungan garut

garut

Jawa Barat

kasus dokter kandungan garut


Populer

Resmi Beroperasi! Ini Daftar Halte dan Rute TransJabodetabek Alam Sutera-Blok M
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami