jurnalistika.id – Kecelakaan bus pelat merah terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (4/2/2025).
Kendaraan tersebut membawa rombongan staf Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur. Akibat insiden ini, 11 korban harus mendapatkan perawatan medis di RSUD Palabuhanratu dan 9 orang meninggal dunia.
“Yang meninggal dunia delapan dan luka-luka 11, terakhir barusan,” kata Kombes Eko saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Rabu (5/2/2025) dini hari WIB.
Sementara itu, Humas RSUD Palabuhanratu, Billy Agustian, mengungkapkan jumlah korban sempat dilaporkan 13 orang. Tetapi setelah pendataan ulang, ternyata hanya 11 orang yang masuk ke rumah sakit.
Baca juga: Prabowo Instruksikan Pengecer Gas LPG 3 Kg Kembali Berjualan
“Awalnya dilaporkan 13 korban, namun setelah pendataan ulang, ternyata 11 orang yang masuk ke RSUD Palabuhanratu. Dari jumlah tersebut, 9 korban mengalami luka berat dan sedang ditangani. Dua korban lainnya mengalami luka ringan tanpa tindakan serius,” ujarnya, Senin (3/2/2025).
Billy juga menegaskan para korban bukan mahasiswa, melainkan staf dari Universitas Suryakancana Cianjur.
“Itu menurut keterangan korban yang selamat atau korban luka ringan. Mereka dari Universitas Suryakancana Cianjur (Unsur). Seluruhnya ini staf,” katanya.
Adapun keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar, menyatakan pihak kepolisian masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait jenis kendaraan dan jumlah pasti penumpang.
“Dari informasi awal, rombongan ini berangkat dari Cibadak menuju Palabuhanratu. Namun, tujuan pastinya apakah untuk kegiatan wisata atau pekerjaan masih dalam penyelidikan,” ucapnya.
Ipda Yanuar Fajar juga mengimbau para pengendara yang melintas di Jalan Cikidang untuk lebih berhati-hati, mengingat medan jalan yang ekstrem dan memiliki banyak tikungan tajam.
“Kami mengimbau kepada pengguna jalan yang melewati Jalur Cikidang agar selalu berhati-hati. Persiapkan kondisi fisik dan kendaraan sebelum berangkat serta memahami medan jalan yang memiliki banyak tikungan tajam,” ujarnya.
Pihak berwenang masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan ini, termasuk kemungkinan adanya faktor kelalaian atau kondisi kendaraan yang tidak prima.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini