Jurnalistika.id – Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat telah resmi dibuka sekaligus memulai operasi perdananya pada Minggu 20 Desember 2020. Mega proyek yang memakan anggaran triliunan rupiah itu diklaim memiliki sejumlah keunggulan dan akan berdampak cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban untuk memperbesar pasar ekspor dan mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan pelabuhan tersebut diharapkan dapat menekan biaya logistik di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten hingga Jawa Tengah.
Seiring dengan peresmian sekaligus operasional perdananya, ada banyak hal yang perlu diketahui tentang keistimewaan pelabuhan Patimban.
1. Nilai Investasi yang Jumbo
Pelabuhan Patimban adalah poyek panjang bernilai jumbo. Pembangunan Pelabuhan Patimban sudah dimulai sejak 2019 dan akan diselesaikan secara bertahap hingga ditargetkan kelar pada 2027.
Untuk menyelesaikan proyek ambisius seluas 654 hektare itu pemerintah membutuhkan investasi cukup besar.
Baca Juga : Gubernur Jabar Mengesahkan PERDA Pesantren; Pertama di Indonesia
Presiden Indonesia, Joko Widodo mengatakan, untuk tahap pertama, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp29 triliun. Sementara total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan itu hingga selesai mencapai Rp50 triliun.
2. Hub Otomotif
proyek Patimban juga diharapkan jadi hub produksi otomotif. Presiden bahkan menyebut nantinya sebagian besar yang masuk ke Patimban adalah untuk ekspor mobil ke Australia, New Zealand, dan negara Asean lainnya.
Pada hari yang sama saat soft launching, dilaksanakan ekspor perdana sejumlah 140 unit mobil dengan menggunakan Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd ke Brunei Darussalam.
3. Pelabuhan Patimban Berada di Lokasi Strategis
Ketiga, Pelabuhan Patimban juga dinilai berada di lokasi yang cukup strategis. Pelabuhan ini berlokasi di Subang Jawa Barat yang berada di antara Jakarta – Cirebon. Selain itu, Patimban juga terkoneksi dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.
Oleh karena itu, dalam menghadapi Asean Connectivity 2025, Pelabuhan ini diharapkan dapat berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya waktu tempuh kawasan industri di Jawa Barat ke Patimban hanya sekitar 1-2 jam dibandingkan ke Tanjung Priok yang memakan 4-5 jam.
4. Serap Ribuan Tenaga Kerja
Keempat, membuka lapangan kerja baru hingga 200.000. Penambahan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat khususnya akan dirasakan bagi yang berdomisili di sekitar pelabuhan.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan bahkan sesumbar dalam 10 tahun ke depan Pelabuhan Patimban dapat membuka lapangan kerja hingga 4,3 juta orang.
Baca berita dan informasi menarik lainnya di Google News